Lubang Ozon di Antartika Kian Lebar, Diprediksi Baru Bisa Normal Tahun Segini
Dunia

Pada Oktober tahun ini, ilmuwan mendapati lubang ozon telah mencapai ukuran maksimumnya sekitar 25 juta kilometer persegi atau setara dengan 9,6 juta mil persegi.

WowKeren - Kondisi lubang pada lapisan ozon yang ada di Antartika semakin menjadi sorotan para ilmuwan. Bagaimana tidak, lubang ini semakin menganga bahkan telah mencatat rekor terbesar selama beberapa tahun terakhir.

"Pengamatan kami menunjukkan bahwa lubang ozon tahun 2020 telah berkembang pesat sejak pertengahan Agustus," jelas manajer proyek Diego Loyola dari German Aerospace Center seperti dilansir dari Science Alert, Kamis (22/10). "Dan menutupi sebagian besar benua Antartika dengan ukurannya jauh di atas rata-rata."

Pada Oktober tahun ini, lubang ozon telah mencapai ukuran maksimumnya sekitar 25 juta kilometer persegi atau setara dengan 9,6 juta mil persegi. Kesimpulan ini berdasarkan pengamatan terbaru dari satelit Copernicus Sentinel-5P Badan Antariksa Eropa.

Lubang ozon di atas Antartika selain mengalami fluktuasi setiap tahunnya, juga mengalami penyusutan maupun pertumbuhan. Konsentrasi ozon di dalam lubang semakin menipis seiring dengan suhu di stratosfer menjadi dingin.


Dalam kondisi ini, khususnya ketika awan stratosfer kutub terbentuk pada suhu di bawah minus 78 derajat celsius, reaksi kimia menghancurkan molekul ozon dengan adanya radiasi matahari. Sehingga semakin sinar matahari memancarkan radiasi sinar maka lapisan ozon juga semakin menipis.

"Dengan kembalinya sinar matahari ke Kutub Selatan dalam beberapa minggu terakhir, kami melihat terus menipisnya ozon di area tersebut," kata ilmuwan atmosfer Vincent-Henri Peuch dari Pusat Prakiraan Cuaca Jarak Menengah Eropa.

Pada tahun 2018, Organisasi Meteorologi Dunia memproyeksikan jika konsentrasi ozon di atas Antartika bisa kembali ke tingkat yang relatif normal seperti sebelum tahun 1980-an. Namun ini memerlukan waktu dan baru akan terwujud pada 2060 mendatang.

Tentu saja, prediksi itu akan terwujud manakala manusia terus menegakkan Protokol Montreal. Protokol Montreal adalah sebuah traktat internasional yang dirancang untuk melindungi lapisan ozon dengan menghentikan secara bertahap pembuatan chlorofluorocarbons (CFC) berbahaya. Zat kimia ini biasa digunakan untuk lemari es, kemasan, dan semprotan-yang menghancurkan molekul ozon di bawah sinar matahari.

(wk/zodi)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait