Waspada! Penyintas COVID-19 Kerap Alami Gejala Telat Mikir Meski Sudah Sembuh
Nasional

Spesialis Rehab Medik dr. Kevin Triangto, Sp.KFR menyebutkan jika brain fog atau yang biasa dikenal sebagai telat mikir (telmi) kerap dialami orang-orang yang sembuh dari COVID-19.

WowKeren - Pasien COVID-19 yang sudah sembuh terkadang masih mengalami gejala yang sama saat ia terinfeksi virus mematikan tersebut. Mulai dari gejala yang umum dijumpai seperti batuk, demam atau sesak napas hingga gejala langka dialami oleh sebagian orang.

Baru-baru ini, ketidakmampuan mendadak untuk mengingat fakta atau yang biasa disebut dengan brain fog masuk ke dalam daftar gejala yang dialami oleh penyintas COVID-19. Brain fog sendiri biasa dikenal sebagai istilah keterlambatan berpikir atau telmi (telat mikir).

Spesialis Rehab Medik dr. Kevin Triangto, Sp.KFR menyebutkan jika brain fog kerap dialami orang-orang meski telah sembuh dari COVID-19. Ia pun mengingatkan untuk mencari tahu apakah kategori brain fog yang dialami penyintas COVID-19 cenderung normal atau tidak normal.

"Ketika kita melakukan pekerjaan yang biasa kita lakukan setiap hari," ujar dr. Kevin, Kamis (22/10). "Lalu kita tidak bisa fokus daripada yang sebelumnya, itu menunjukkan kita sudah ada masalah di situ."

Gejala brain fog ini bisa berupa sulit fokus. Misalnya saat sebelum terinfeksi COVID-19, seseorang cenderung merespon dengan menjawab cepat. Tapi setelah terinfeksi, malah lebih lama menjawab.


Atau jika sebelumnya jarang sekali mengalami miskomunikasi, setelah sembuh dari COVID-19 miskomunikasi justru sangat sering terjadi. "Ini adalah tanda-tanda brain fog atau telat mikir," terang dr. Kevin.

Sama seperti gejala kelelahan dalam post COVID-19 syndrome --saat brain fog terjadi, cobalah untuk mencari penyebab mengapa seseorang menjadi kurang fokus. Contohnya karena lelah melihat layar terus menerus, maka berikanlah jeda.

"Lihat komputer dua jam, habis itu istirahat 15 menit," tuturnya. "Selama istirahat itu bisa juga melakukukan aktivitas lain, seperti melakukan latihan atau peregangan lebih dulu."

Sebelumnya, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah memperingatkan penyintas virus corona bisa terkena gejala Long Covid yang menyebabkan masalah kesehatan dalam jangka panjang. Dokter sekaligus penulis yang bernama Dr. Hilary Jones lantas menjelaskan mengenai gejala sindrom Long Covid.

Para penderita bisa mengalami gejala kelelahan, sesak napas, nyeri sendi, nyeri otot, dan dalam beberapa kasus masalah dengan kehilangan ingatan, masalah konsentrasi dan depresi hingga masalah kesehatan mental lain.

(wk/nidy)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait