Tegas! Tak Pakai Masker Di Ethiopia Bakal Dihukum 2 Tahun Penjara
Dunia

Pemerintah Ethiopia tidak main-main dalam menangani penyebaran virus corona. Mereka akan langsung menjebloskan warganya ke penjara jika terlihat tidak memakai masker.

WowKeren - Pemerintah Ethiopia tidak main-main dalam upaya penanganan pandemi virus corona. Baru-baru ini, negara dengan populasi penduduk terbesar kedua di Benua Afrika tersebut telah mengeluarkan aturan tegas seputar penerapan protokol pencegahan COVID-19.

Warga Ethiopia yang nekat tidak memakai masker saat melakukan aktivitas di luar rumah akan dijebloskan ke dalam penjara. Tak tanggung-tanggung, hukuman penjara yang mengancam bagi pelanggar protokol kesehatan tidak memakai masker adalah 2 tahun kurungan.

Hukuman ini mulai berlaku setelah melihat penyebaran virus corona di negara tersebut. Ethiopia sendiri telah mengumumkan situasi darurat akibat pandemi pada April lalu.

Sejak itu, pemerintah setempat mulai memberlakukan pembatasan sosial yang ketat demi memperlambat laju penyebaran virus corona. Kasus COVID-19 di Ethiopia yang mulai menurun membuat pembatasan sosial di Ethiopia mulai dilonggarkan.


Namun, pelonggaran aktivitas tersebut memicu kekhawatiran warga setempat akan menyepelekan COVID-19 dan tidak mempedulikan protokol kesehatan. Atas pertimbangan tersebut, Pemerintah Ethiopia akhirnya mengeluarkan aturan tegas hingga sanksi hukuman penjara bagi pelanggar protokol kesehatan.

”Sekarang jadi seperti seolah-olah tidak ada COVID lagi, publik tidak peduli lagi,” kata Menteri Kesehatan Ethiopia, Lia Tadesse seperti dilansir dari Usnews, Jumat (23/10). “Ini bisa meningkatkan risiko penyebaran penyakit dan menjadi ancaman negara.”

Selain itu, Pemerintah Ethiopia juga telah memutuskan menunda pemilu daerah dan parlemen demi keselamatan warganya. Pemilu tersebut seharusnya digelar pada Agustus 2020 lalu. Namun, pemerintah menundanya dan diprediksi akan digelar pada tahun 2021.

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Ethiopa melaporkan total ada 91.118 kasus COVID-19 hingga Kamis (22/10). Dari jumlah tersebut, sebanyak 44.506 pasien dinyatakan sembuh dan 1.384 orang meninggal dunia akibat terinfeksi virus corona.

Sebagian besar wilayah Afrika hingga sekarang belum mengalami gelombang besar kasus infeksi maupun kematian seperti yang melanda seluruh Eropa dan Amerika. Para ahli menilai hal itu disebabkan oleh populasi warga Afrika yang jauh lebih muda, tindakan segera untuk menahan virus dan memiliki populasi yang lebih pedesaan semuanya membantu menekan kasus.

(wk/lian)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait