Pastikan Aspek Keamanan Vaksin COVID-19, BPOM Janji Bakal Hati-Hati
Nasional

BPOM akan melakukan pengawasan. Tak hanya saat proses pembuatan namun hingga distribusi mulai dari tingkat pedagang besar farmasi ke sarana pelayanan kefarmasian

WowKeren - Vaksin COVID-19 tengah menjadi pembicaraan yang kian santer. Mulai dari kapan akan disuntikkan hingga status kehalalannya. Direktur Registrasi Obat Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Rizka Andalucia mengatakan jika pihaknya akan mengedepankan prinsip kehati-hatian dalam mengeluarkan izin peredaran vaksin nantinya.

Salah satunya terkait otorisasi penggunaan darurat (Emergency Use Authorization/EUA). "Terhadap produk yang telah mendapatkan EUA, BPOM berkesinambungan melakukan pengawasan," kata dia dilansir Antara, Selasa (27/10).

BPOM, dikatakannya, akan melakukan pengawasan. Tak hanya saat proses pembuatan namun hingga distribusi mulai dari tingkat pedagang besar farmasi ke sarana pelayanan kefarmasian.

Kepala BPOM Penny Lukito mengatakan sebelumnya jika pemberian EUA untuk obat dan vaksin COVID-19 memungkinkan dilakukan pada masa pandemi seperti sekarang ini. Kendati demikian, pemberian EUA ini tidak bisa dilakukan sembarangan, namun harus didukung sejumlah hal. Mulai dari bukti keamanan, mutu, dan khasiat obat atau vaksin serta pengawasan secara ketat.


"BPOM sangat berhati-hati dalam memastikan aspek keamanan, khasiat dan mutu vaksin," kata dia. "Di tengah percepatan ketersediaan obat dan kepastian dalam mendapatkan akses terhadap vaksin."

Adapun pengawasan yang dimaksud meliputi sejumlah hal. Termasuk seperti evaluasi pelaporan realisasi pengimporan, proses produksi dan distribusi, serta pelaporan efek samping dari dokter dan tenaga kesehatan terkait.

Selain itu, untuk memastikan penerapan uji klinik yang baik, BPOM juga akan terus mengawal dan menginspeksi pelaksanaan uji klinik vaksin dan obat COVID-19.

Sebelumnya, vaksin COVID-19 disebut-sebut akan siap pada November mendatang. Namun kekinian, pemerintah mengambil "langkah mundur" sampai berembus isu imunisasi ditunda dari rencana semula.

Kendati demikian, Presiden Joko Widodo tetap memberikan arahan untuk pelaksanaan vaksinasi tersebut. Jokowi meminta supaya simulasi vaksinasi diadakan di seluruh wilayah. Tak hanya itu, sosialisasi juga harus dilakukan merata ke seluruh lapisan masyarakat.

(wk/zodi)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait