Peneliti dari Columbia University mengungkap seberapa hebat kemampuan virus Corona dalam berkamuflase di dalam tubuh manusia hingga menciptakan komplikasi yang mengerikan.
- Elvariza Opita
- Rabu, 28 Oktober 2020 - 21:17 WIB
WowKeren - COVID-19 masih menjadi misteri besar dunia kesehatan saat ini. Sebab awalnya dikenal sebagai virus penyebab infeksi saluran pernapasan, belakangan berbagai komplikasi yang ditimbulkan malah menyasar organ tubuh lain hingga disebut bak penyakit seribu wajah.
Peneliti dari Vagelos College of Physicians and Surgeon, Columbia University pun membeberkan alasan di balik kondisi ini. Rupanya virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan COVID-19 sangat mahir meniru protein kekebalan tubuh manusia.
Hasil riset ini sudah dipublikasikan di Cell Systems secara daring. Disebutkan oleh para peneliti, virus Corona memiliki kemampuan mimikri alias berkamuflase demi menipu pemangsa atau predator, dalam hal ini mengelabui sistem kekebalan tubuh manusia.
"Virus menggunakan mimikri untuk alasan yang sama seperti tumbuhan dan hewan, untuk menipu. Kami berhipotesis dengan mengidentifikasi kemiripan protein, akan memberi petunjuk tentang cara virus menyebabkan penyakit," ujar Asisten Profesor Biologi Sistem, Sagi Shapira, Ph.D.
Disebutkan Shapira, semua virus sejatinya memiliki kemampuan mimikri seperti ini. "Ini digunakan oleh semua jenis virus, terlepas dari ukuran genom virus, cara bereplikasi atau apakah virus menginfeksi bakteri, tumbuhan, serangga maupun manusia," tutur Shapira, dilansir dari Phys, Rabu (28/10).
Beberapa jenis virus seperti Retrovirus dan Papilloma tidak terlalu menyukai strategi mimikri seperti ini. Namun virus Corona ternyata sangat aktif menggunakannya, bahkan disebutkan mampu meniru lebih dari 150 protein.
Termasuk di antaranya protein yang mengontrol pembekuan darah serta memicu peradangan dalam tubuh. "Kami mengira bahwa dengan meniru protein komplemen kekebalan dan koagulasi tubuh, virus Corona dapat mendorong sistem ini ke keadaan hiperaktif dan menyebabkan patologi yang kita lihat pada pasien yang terinfeksi," terang Shapira.
Situasi ini berkaitan dengan tingkat keparahan pasien COVID-19. Sebab diketahui mereka bukannya mengalami komplikasi karena virusnya, namun akibat reaksi kekebalan tubuh yang berlebihan.
Menurutnya hasil temuan ini menunjukkan bahwa virus Corona tidak bisa dipandang sebelah mata. "Virus telah menemukan cara untuk mengeksploitasi inang mereka," pungkas Shapira.
(wk/elva)
