Ini Respons Menlu AS Saat Dikenalkan Islam Moderat Oleh GP Ansor
Reuters/Andrew Caballero-Reynold
Nasional

Gerakan Pemuda (GP) Ansor turut menyambut kunjungan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Mike Pompeo dan turut menjelaskan mengenai Islam moderat. Apa kata Menlu AS?

WowKeren - Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (Menlu AS) Mike Pompeo baru saja melakukan kunjungan ke Indonesia. Dalam kunjungannya, Pompeo turut menemui Gerakan Pemuda (GP) Ansor.

Ketua Umum PP GP Ansor Yaqut Cholil Qoumas memanfaatkan pertemuan tersebut untuk menjelaskan mengenai Islam moderat kepada Pompeo. Ia menerangkan kepada Menlu AS tersebut bagaimana Islam merupakan agama yang penuh kasih sayang dan tidak identik dengan teror.

“Melalui pertemuan ini, GP Ansor juga ingin meluruskan citra Islam, terutama di dunia Barat, bahwa Islam tidak identik dengan kekerasan dan teror,” ujar Yaqut dalam keterangannya seperti dilansir dari Detik, Kamis (29/10). “Karena Islam adalah agama yang penuh rahmah, penuh kasih sayang, yang di Indonesia dikenal dengan Islam yang rahmatan lil alamin.”

”Pemerintah Amerika saya kira penting melihat Islam di Indonesia bahwa ternyata tidak seperti gambaran Islam di dunia Barat yang dicitrakan negatif,” sambungnya. “Oleh karena itu, beliau mau datang ke sini, ingin melihat secara langsung dan mudah-mudahan ini juga menjadi bagian dari dakwah Nahdlatul Ulama bahwa Islam itu, ya memang seharusnya melindungi semuanya, menjadi rahmat bagi sekalian alam.”


Lebih lanjut Yaqut menjelaskan pertemuannya dengan Pompeo dilakukan untuk menyamakan cara pandang Indonesia dan AS terkait Islam. Pompeo sendiri menyempatkan diri bertemu dengan GP Ansor sebagai tanggapan positif atas deklarasi Humanitarian Islam yang dilakukan Ansor dua tahun lalu di Jombang.

”Setelah deklarasi itu, kita berkorespondensi dengan banyak pihak, salah satunya dengan Pemerintah Amerika Serikat,” jelas Yaqut. “Alhamdulillah, dalam kurang lebih sebulan terakhir ini, kita mendapatkan respons positif dari Pemerintah Amerika, khususnya Pak Pompeo hingga beliau berkenan untuk hadir ke Indonesia dan datang di forum Ansor.”

Sementara itu, Pompeo meyakini jika Indonesia akan menjadi negara maju. Ia mengungkapkan keyakinannya tersebut setelah melihat Islam yang merupakan agama mayoritas di Indonesia dapat berdampingan secara damai dengan agama lainnya.

Pompeo juga menyebut motto “Bhineka Tunggal Ika” dan UUD 1945 memiliki semangat dan nilai yang sama seperti AS. Menurutnya, setiap orang berhak memilih dan mendalami agama yang diyakininya. Ia memuji NU yang dinilai dapat memainkan peran penting dalam menjaga harmoni umat Islam di Indonesia dan sejalan dengan nilai-nilai demokrasi.

”Saya percaya Indonesia bisa maju. Tidak ada alasan Islam tidak bisa berdampingan dengan agama lain,” ungkap Pompeo. “Oleh karena itu, NU sebagai organisasi muslim, sangat kuat untuk menjaga hak-hak yang tidak bisa dicabut (Unalienable Rights).”

(wk/lian)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru