Imigran Negara Ini Jadi Pelaku Penyerangan Keji Di Prancis, Kondisi Kritis Di RS
AP Photo/Daniel Cole
Dunia

Pelaku penyerangan keji di gereja basilika Prancis berhasil dilumpuhkan dan saat ini berada dalam kondisi kritis. Terungkap, pelaku merupakan imigran dari negara ini.

WowKeren - Peristiwa penyerangan di gereja basilika Notre-Dame, Prancis pada Kamis (29/10) waktu setempat telah menuai kecaman dari beberapa negara. Prancis sendiri langsung mengumumkan status darurat dan menerjunkan 7.000 tentara sebagai langkah pengamanan.

Tiga orang dilaporkan tewas dalam serangan pada pukul 09.00 waktu setempat. Berdasarkan laporan media setempat, pelaku membunuh tiga orang di dalam gereja dengan menggunakan pisau. Tak sampai disitu, pelaku juga memenggal salah satu kepala korban dalam serangan horor tersebut.

Pelaku penyerangan akhirnya berhasil dilumpuhkan dengan tembakan oleh kepolisian Prancis. Saat ini, pelaku telah dibawa ke rumah sakit setelah berada dalam kondisi kritis. “Tersangka berada di rumah sakit dalam kondisi kritis,” kata Kepala Jaksa Anti-teroris Prancis, Jean-Francois Ricard seperti dilansir Reuters pada Jumat (30/10).

Ricard mengungkapkan pelaku serangan merupakan seorang imigran asal Tunisia bernama Brahim Aouissaoui. Ia menjelaskan jika pria Tunisa kelahiran 1999 itu tiba di Eropa pada 20 September lalu di Lampedusa, pulau Italia di lepas Tunisia yang merupakan titik pendaratan utama bagi para migran dari Afrika.


Pelaku rupanya memasuki kota Nice dengan menggunakan kereta api pada Kamis (29/10). Setelah sampai, pelaku langsung mendatangi gereja dan melancarkan serangan kejinya. Ia menikam seorang pria petugas gereja berumur 55 tahun yang sedang menyiapkan misa dengan menggorok lehernya.

Belum puas, pelaku menyasar seorang wanita lansia berumur 60 tahun di gereja tersebut, dan dengan sadis memenggal kepalanya. Pelaku juga turut menikam seorang wanita berusia 44 tahun yang sempat melarikan diri ke kafe terdekat. Sayang, nyawa wanita itu tidak dapat tertolong akibat lukanya.

Ricard menjelaskan jika polisi juga telah menggeledah isi tas pelaku. Dalam tas tersebut, polisi berhasil menemukan sejumlah barang-barang seperti pisau, telepon, dan Al-Quran.

”Pada penyerang kami menemukan Al-Quran dan dua telepon, pisau yang digunakannya--30 cm dengan ujung tajam 17 cm,” ungkap Ricard. “Kami juga menemukan tas yang ditinggalkan oleh penyerang. Di samping tas ini ada dua pisau yang tidak digunakan dalam penyerangan.”

(wk/lian)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait