Raffi Ahmad menceritakan awal mula terjun dalam dunia YouTube hingga mempunyai kanal Rans Entertainment. Ia juga tak memungkiri ada perusahaan besar yang berniat menanam saham pada Rans.
- Trias Rohmadoni Alandari
- Jumat, 30 Oktober 2020 - 15:51 WIB
WowKeren - Raffi Ahmad sempat membantah kabar menjual Rans Entertaiment senilai Rp 1 triliun. Namun kini Raffi berbicara soal kemungkinan untuk melepasnya.
Suami dari Nagita Slavina ini membeberkan memang ada beberapa perusahaan besar yang berniat menanam saham di Rans Entertaiment. Selain itu ada juga yang ingin membeli saluran YouTube-nya itu.
"Bukannya nggak mau melepas, belum," kata Raffi pada Soleh Solihun di YouTube 3Seconds pada Kamis (29/10). "Ada yang menawarkan, perusahaan besar lah. Bahasanya bukan membeli, tapi mengakuisisi."
Raffi kemudian membeberkan alasan masih mempertahankan kanal YouTube yang kini sudah berusia 5 tahun itu. Ia juga kini sudah banyak mengembangkan kontennya.
"Gue masih main di sini," jelas Raffi. "Awalnya konten kreator, sekarang lagi belajar ngulik jadi media creator."
Soleh menduga ada alasan lain yang membuat Raffi belum berniat menjual. Ia lalu menyinggung perbedaan pendapatan yang diperoleh ayah dari Rafathar Malik Ahmad itu dari YouTube dengan televisi.
"Lebih besar mana?" tanya Soleh Solihun. "Bingung, semua berkesinambungan. Kalau di televisi aku udah 20 tahun, nggak bisa seperti apple to apple sama YouTube yang baru beberapa tahun ini," jawab Raffi.
Aktor berusia 33 tahun ini menceritakan awal mula terjun dalam dunia YouTube hanya ingin mengabadikan masa kecil Rafathar. Raffi pun tak menyangka beruntung karena kontennya bisa besar hingga diminati banyak orang seperti saat ini.
"Gue beruntung saja saat mencoba YouTube," beber Raffi. "Awalnya mau mendokumentasikan Rafathar, ternyata Alhamdulillah ada rezekinya. Ya sudah, dimanfaatkan."
Rans Entertainment kini bukan hanya saluran YouTube, tapi juga rumah produksi. Mereka juga memproduksi animasi yang tayang di ANTV. Saluran YouTube yang meraih rekor MURI ini diprediksi mengantongi 24.600 dolar AS atau setara Rp 364 juta dalam sebulan berdasarkan laporan SocialBlade.
(wk/tria)
