Langgar Kode Etik, Banyak Nakes Umbar 'Aib' Pasien di Sosmed
Nasional

Beberapa waktu terakhir, sejumlah tenaga kesehatan menuai kontroversi terkait unggahannya di TikTok. Tak jarang mereka mengumbar 'aib' pasien yang ditanganinya dan menjadikannya konten.

WowKeren - TikTok tengah menjadi primadona di kala pandemi corona. Bahkan popularitas TikTok saat ini tengah meroket apabila dibandingkan dengan media sosial lainnya.

Tak hanya itu, platform milik Tiongkok itu bisa dijangkau oleh semua golongan. Termasuk para tenaga kesehatan.

Sayangnya, baru-baru ini sejumlah perawat menuai kontroversi terkait konten yang diunggahnya di akun TikTok. Seperti seorang wanita yang diduga perawat juga sempat viral di TikTok. Entah benar atau mengada-ada, ia mengaku berebut memasangkan kateter pada pasien pria dengan rekan-rekannya hanya demi bisa melihat Mr P.

Lalu, seorang bidan yang 'aib' pasiennya. Bidan tersebut menyebutkan jika pasien yang ditanganinya terkena sifilis. Ia juga menyinggung sedikit kondisi rumah tangganya.

Meski mereka menyembunyikan identitas pasien-pasiennya, tentu konten semacam itu sukses mencuri perhatian netizen sehingga menjadi viral. Hal ini kemudian memicu perdebatan di kalangan netizen. Ada yang merasa itu tidak masalah karena tidak menyebut identitas pasien, ada yang menganggapnya pelanggaran etik karena menyangkut aib pasien.

Menanggapi hal ini, Ketua Umum Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI), Harif Fadhillah, SKep, SH, menyebutkan jika tenaga kesehatan terikat kode etik dalam berperilaku. Ini berlaku juga saat berperilaku di media sosial.


"Kita dalam bermedia sosial itu salah satunya dilarang melakukan tindakan yang merugikan nama baik profesi atau organisasi profesi termasuk di bidang media sosial," kata Harif, dilansir Detik Health, Sabtu (31/10).

Ketika tenaga kesehatan tidak menyebut identitas pasien, sebenarnya tidak ada aturan yang dilanggar. Namun menurut Harif, tetap harus bijak memikirkan dampaknya agar tidak menabrak etika.

"Kalau tujuannya untuk memberikan informasi sebagai sebuah tambahan info pengetahuan saya kira tidak ada masalah," jelas Harif. "Tetapi kalau tujuannya hanya sekedar iseng-iseng, tentu harus dipikirkan dampaknya pada opini publik."

Sementara itu, terkait konten viral nakes di TikTok, spesialis jantung yang juga influencer kesehatan dr Vito A Damay mengatakan konten yang edukatif dalam konteks edukasi kesehatan yaitu memuat informasi mengenai penyakit tertentu. Termasuk di dalamnya gejala, tanda dan cara penanganan pertama, atau solusi medisnya.

Hal ini tentunya tanpa perlu memuat wajah atau nama pasien. "Ada imbauan etik soal dokter di media sosial. Menjaga kesopanan juga termasuk di dalamnya," katanya, Sabtu (31/10).

Dokter yang kerap memposting konten edukasi kesehatan di media sosial pribadinya ini juga menyebut tenaga kesehatan harus menjaga reputasi profesi. Jangan sampai apa yang ditampilkan ke publik malah menimbulkan persepsi negatif ke masyarakat. "Ada anjuran juga bahwa kita bisa saja mempunyai dua akun untuk pribadi dan untuk edukasi kesehatan," pungkasnya.

(wk/nidy)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru