Jelang Pilpres, COVID-19 di AS Pecah Rekor Harian dan Tembus 9 Juta Kasus
Dunia

Beberapa Negara Bagian AS yang terdampak COVID-19 paling parah disebut merupakan Negara Bagian yang akan menjadi kunci dalam Pemilu 2020 pada November mendatang.

WowKeren - Amerika Serikat melaporkan 94 ribu kasus virus corona (COVID-19) baru dalam sehari pada Jumat (30/10) waktu setempat. Dengan demikian, AS telah memecahkan rekor harian kasus positif COVID-19 selama dua hari berturut-turut setelah melaporkan 91 ribu kasus baru pada Kamis (29/10).

Berdasarkan perhitungan John Hopkins University, jumlah kumulatif kasus positif COVID-19 di Negeri Paman Sam kini telah menembus angka 9 juta. Melansir BBC, beberapa Negara Bagian AS yang terdampak COVID-19 paling parah adalah Negara Bagian yang akan menjadi kunci dalam Pemilu 2020 pada November mendatang.

Di Negara Bagian Wisconsin, rumah sakit di Green Bay memperingatkan bahwa kampanye Presiden Donald Trump di sana dapat memperburuk situasi pandemi. "Menghindari kerumunan besar sekarang menjadi sangat penting. Terutama di sini di Green Bay, Wisconsin, tempat kami melihat beberapa penyebaran COVID-19 paling cepat di Amerika Serikat," demikian kutipan pernyataan bersama dari sejumlah rumah sakit.

Dalam kampanye Trump baru-baru ini, para peserta diharuskan melalui screening dan diberi masker. Acara juga diadakan di luar ruangan karena situasi pandemi corona. Meski demikian, aturan jaga jarak tidak bisa dipatuhi dan sejumlah mendukung terus menolak untuk memakai masker.


Sementara itu, Capres Jow Biden juga terus mengadakan kampanye. Meski demikian, kampanye Capres yang diusung Partai Demokrat tersebut menerapkan social distancing, contohnya dengan mengizinkan para peserta untuk hadir dari dalam mobil.

John Hopkins University menyatakan bahwa AS telah melaporkan lebih dari 229.000 kematian akibat COVID-19. Menurut kantor berita Reuters, AS telah melaporkan lebih dari 1.000 kasus kematian COVID-19 dalam sehari sebanyak tiga kali di bulan Oktober ini.

Pakar kesehatan AS memperingatkan bahwa jumlah kasus positif dan jumlah kematian akan terus meningkat karena musim flu bertepatan dengan pandemi.

Pakar penyakit menular sekaligus anggota Satgas Virus Corona Gedung Putih, Dr Anthony Fauci, menyatakan bahwa AS "menuju ke arah yang salah". "Jika hal-hal tidak berubah, jika kita terus berjalan di jalur ini, maka akan ada banyak rasa sakit di negara ini sehubungan dengan kasus tambahan, rawat inap, dan kematian," ujar Fauci kepada CNBC pada Rabu (28/10).

(wk/Bert)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru