Obama Sebut Trump 'Diktator Tak Bertaring' Usai Klaim Kemenangan Prematur di Pilpres AS
Bloomberg
Dunia

Mantan Presiden AS Barack Obama mengkritik pedas klaim kemenangan sepihak serta tudingan Pemilu curang yang disuarakan Donald Trump. Ia bahkan mencemooh Trump seperti diktator tak bertaring.

WowKeren - Kontroversi tak henti mengiringi keikutsertaan Capres petahana Donald Trump di Pemilihan Presiden Amerika Serikat 2020. Usai mengklaim kemenangan secara prematur ketika hasil masih dihitung, Trump juga menuding ada kecurangan dalam pesta demokrasi tersebut.

Sikap Trump ini sontak menimbulkan pro dan kontra, salah satunya menuai reaksi keras dari mantan Presiden Barack Obama. Bahkan Obama menyebut Trump tak ubahnya seorang diktator tak bertaring alias tidak terlalu penting kehadirannya.

"Itu yang dilakukan diktator tanpa taring (meragukan hasil Pemilu dan menghentikan penghitungan suara)," ujar Obama, dilansir dari Evening Standard, Kamis (5/11). "Kalau Anda percaya demokrasi, Anda pasti ingin semua suara dihitung dengan baik dan benar."

Obama juga mengaku tak akan mendukung sekalipun Trump berasal dari Partai Demokrat yang juga mendukung karir politiknya. Ia lantas kembali menyuarakan dukungannya untuk pasangan calon Joe Biden dan Kamala Harris yang saat ini diusung Demokrat.


"Dengan Joe dan Kamala, kalian tak akan dibuat pusing dengan tingkah seperti ini," kata Obama. "Kamu tak akan memusingkan cuitan apa yang akan diunggah Presiden setiap pagi."

"Kalian tidak akan lelah (kalau memenangkan Biden dan Harris). Kalian bisa menjalani hari dengan tenang tanpa perlu memusingkan Presiden yang malah menyarankan injeksi disinfektan alih-alih bekerja," imbuh Obama, masih tetap memberi sindiran pedas.

Sebagai pengingat, beberapa bulan lalu Trump memang pernah menyampaikan saran penyuntikan disinfektan untuk mengendalikan wabah COVID-19. Kala itu usul Trump langsung menjadi olok-olokan publik luas, meski setelahnya Trump segera memberi klarifikasi.

Di sisi lain, penghitungan suara masih terus berlangsung dengan hasil yang saling bersaing ketat. Sebab berbeda dengan Indonesia misalnya, kemenangan Amerika Serikat ditentukan oleh electoral vote, di mana setiap calon harus mendapat setidaknya 270 electoral vote alih-alih kemenangan dari popular vote.

Perkara klaim kemenangan sepihak oleh Trump ini juga menuai reaksi keras dari kubu Biden. Pengamat sendiri menilai klaim menang ini merupakan awal mula berjalannya "skenario kiamat" yang ditakuti warga AS.

(wk/elva)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru