Ada Potensi Indonesia Jadi Pusat Produksi Vaksin COVID-19 di ASEAN, Ini Keuntungannya
Reuters/Bing Guan
Nasional

Menlu Tiongkok Wang Yi mengungkap potensi Indonesia bisa menjadi pusat rantai produksi dan distribusi vaksin COVID-19 di Asia Tenggara. Ternyata ini segudang manfaatnya.

WowKeren - Kapasitas Indonesia dalam memproduksi vaksin COVID-19 tampaknya semakin dilirik. Seperti lewat tawaran Tiongkok agar Indonesia menjadi pusat rantai produksi dan distribusi vaksin di kawasan Asia Tenggara.

Hal ini seperti disampaikan Menteri Luar Negeri Tiongkok, Wang Yi. "(Tiongkok akan bekerja sama dengan Indonesia untuk) mempromosikan penelitian dan pengembangan, produksi, dan penggunaan vaksin di kawasan Asia Tenggara dan bahkan dunia," kata Wang, dilansir pada Kamis (5/11).

Lantas bila sampai terlaksana, apa keuntungan yang bisa didapat Indonesia? Yang pertama tentu saja berkaitan dengan terdepannya akses dalam mendapatkan vaksin.

Namun tidak hanya itu, ada implikasi ekonomi juga yang bisa timbul akibat kerja sama ini. Dengan menjadi pusat rantai produksi dan distribusi vaksin COVID-19 di Asia Tenggara, Indonesia memiliki kesempatan untuk memulihkan kembali ekonominya yang terguncang akibat pandemi COVID-19.


Sebab, seperti diketahui, jurang resesi jelas sudah menganga lebar di depan mata masyarakat Indonesia. Meski baru hari ini akan diumumkan secara resmi oleh Badan Pusat Statistika (BPS), sejumlah pihak termasuk Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati pun telah mengungkap pesimisme Indonesia bebas dari jurang resesi.

Jika masyarakat telah mendapatkan vaksinasi, aktivitas diharapkan bisa kembali pulih dan ekonomi juga akan membaik. Namun dari segi bisnis, menjadi pusat produksi dan distribusi vaksin pun merupakan "jalan terang" yang menarik untuk menyelamatkan ekonomi Indonesia.

Dengan total populasi hingga 670 juta orang, Asia Tenggara jelas menjadi pasar yang menarik untuk industri vaksin. Nilai total impor vaksin di kawasan itu sendiri mencapai USD 223 juta pada 2010 dan meningkat sampai hampir 4 kali lipat menjadi USD 859 juta pada 2019.

Dari laporan statistik Bank Dunia, terungkap bahwa selama ini Indonesia pun sudah menjadi eksportir vaksin terbesar di Asia Tenggara dengan penghasilan sampai USD 95,5 juta pada 2019. Singapura dan Thailand ada di peringkat selanjutnya dengan penghasilan gabungan senilai USD 80,7 juta.

Industri vaksin nantinya bisa menciptakan lapangan kerja baru sampai 1.500 pekerjaan, dikutip dari laporan tahun 2018. Dan selain itu, produksi vaksin menggunakan bahan lokal di dalam negeri bisa menjadi kunci penghematan devisa dari segi pengadaan vaksin.

(wk/elva)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait