Overstay Hingga Tinggalkan Sampah, TN Gunung Rinjani Blacklist 1.906 Pendaki Pelanggar SOP
Nasional

Selain masalah waktu yang melebihi batas maksimal, masih ada pendaki yang memiliki kesadaran minim soal lingkungan dengan meninggalkan sampah di area pendakian.

WowKeren - Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (BTNGR) telah membuat daftar hitam atau blacklist bagi para pendaki yang melakukan pelanggaran. Sebanyak 1.906 pendaki dianggap telah melanggar standar operasional prosedur (SOP) pendakian yang telah ditetapkan selama masa pandemi COVID-19.

Ribuan pendaki nakal tersebut tak hanya yang berasal dari Pulau Lombok namun juga dari luar pulau. Kepala BTNGR Dedy Asriady membeberkan pelanggaran yang dilakukan oleh para pendaki tersebut. Salah satunya terkait ketentuan lamanya pendakian.

"Kita blacklist karena mereka tidak mentaati SOP yang kami tetapkan. Mereka banyak yang melakukan overtime pendakian," kata Dedy dilansir Detik, Kamis (5/11). "Padahal itu sudah dilarang dan cuma bisa dilakukan hanya 2 hari 1 malam."

Selain masalah waktu yang melebihi batas maksimal, masih ada pendaki yang memiliki kesadaran minim soal lingkungan. Tak sedikit dari mereka yang meninggalkan sampah di jalur pendakian. "Selain itu, mereka juga ada yang tidak membawa pulang sampah," tambahnya.


Sebelumnya, pihak BTNGR tidak pernah memberlakukan blacklist bagi para pendaki. Begitu juga dengan membuat peraturan yang memberatkan para pendaki.

Namun sejak adanya pandemi ini, kondisinya tak lagi sama. Untuk menekan risiko penularan maka pihak pengelola TN melakukan pembatasan terhadap jumlah pendaki. Kebijakan ini tak hanya ada di TN Gunung Rinjani namun semua pengelola wisata gunung di Indonesia. Selain membatasi jumlah pengunjung, juga ada pembatasan waktu pendakian yakni hanya selama 2 hari 1 malam.

"Dalam SOP khususnya pandemi ini, hanya 2 hari 1 malam pendakian. Seluruh Indonesia begitu," ungkap Dedy. "Mereka tidak melakukan check out padahal sudah booking serta check in, sampah tidak bawa pulang, mendaki lebih 2 hari itu."

Dengan adanya kebijakan ini, Dedy berharap mampu memberikan efek jera bagi para pendaki nakal. "Yang kita bidik itu pendakian yang bertanggungjawab, supaya yang datang itu bangga akan Rinjani. Selama ini tidak ada gunung yang blacklist pendakinya," lanjutnya lagi.

(wk/zodi)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait