PHK Hingga Kemiskinan Meningkat, Ini Sejumlah Persoalan yang Bisa Muncul Usai RI Resesi
Nasional

Resesi diprediksi bisa membuat jumlah PHK akan semakin meningkat yang mana kondisi ini juga akan berbuntut pada bertambahnya jumlah pengangguran di Indonesia.

WowKeren - Badan Pusat Statistik (BPS) memastikan jika ekonomi Indonesia telah terperosok ke dalam jurang resesi. Hal ini disimpulkan usai ekonomi minus 3,49 persen pada kuartal III 2020 kemarin.

Ekonom Center of Reform on Economics (Core) Indonesia Yusuf Rendy Manilet menyebut sejumlah skenario yang bisa terjadi jika RI mengalami resesi. Menurutnya, aktivitas ekonomi tidak akan semasif seperti kondisi non-resesi.

Yang mana, hal ini juga akan berbuntut pada menurunnya permintaan terhadap barang dan jasa. Alhasil, pabrik pun mau tidak mau akan ikut terdampak. "Akhirnya banyak pabrik yang harus mengurangi proses produksinya," ujarnya beberapa waktu lalu seperti dilansir dari CNN Indonesia, Kamis (5/11).

Jika sudah begini, maka dari sisi perusahaan mereka akan melakukan perampingan untuk efisiensi. Salah satu yang mungkin adalah dengan memutus hubungan kerja dengan karyawan atau PHK. Saat ini saja, PHK sudah marak dilakukan karena pengusaha perlu bertahan di tengah pandemi.


Apalagi ditambah dengan resesi, bukan tidak mungkin gelombang PHK akan terus terjadi. "Makanya kita lihat banyak PHK yang terjadi di masa pandemi seperti sekarang, dengan adanya resesi tren ini berpotensi berlanjut," tuturnya.

Meningkatnya jumlah PHK juga akan menambah jumlah pengangguran di Indonesia. Ia bahkan memprediksi jika jumlah pengangguran di RI bisa mencapai 15 juta orang. Belum selesai, angka kemiskinan juga diprediksi akan kian membengkak ketika sumber pendapatan masyarakat berkurang. Yusuf menuturkan dalam skenario terburuk jumlah penduduk miskin akan berada di kisaran 30 juta hingga 35 juta penduduk.

"Apalagi jumlah penduduk rentan dan hampir miskin di Indonesia ini sangat besar," ujarnya menambahkan. "Guncangan ekonomi seperti resesi akan membawa mereka turun kelas menjadi penduduk miskin."

Hal senda juga disampaikan oleh Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Bhima Yudhistira Adhinegara. Dampak resesi tak hanya dirasakan oleh perusahaan besar namun juga UMKM. "Estimasinya angka kemiskinan meningkat jadi 12 persen-16 persen," ucapnya.

(wk/zodi)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru