WHO Berharap Joe Biden Bisa Kerja Sama Atasi COVID-19 Usai Terpilih Jadi Presiden AS
Getty Images
Dunia

Pernyataan WHO ini muncul setelah Joe Biden berjanji akan mengembalikan AS dalam keanggotaan organisasi tersebut. Hal ini berbeda dengan kebijakan yang diambil Trump sebelumnya.

WowKeren - Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Tedros Adhanom Ghebreyesus, mengucapkan selamat kepada Presiden terpilih Amerika Serikat, Joe Biden, atas kemenangannya di pilpres. Tedros juga berharap dapat bekerja sama dengan pemerintahan Biden dalam menangani pandemi virus corona (Covid-19).

"Kita perlu menata kembali kepemimpinan, yang dibangun di atas rasa saling percaya dan akuntabilitas bersama, untuk mengakhiri pandemi dan mengatasi ketidaksetaraan mendasar yang menjadi akar dari begitu banyak masalah dunia," kata Tedros, sebagaimana dilansir dari CNN.

Tedros mengatakan bahwa AS dan WHO perlu menata kembali komitmen bersama dalam menangani pandemi Covid-19, dengan mengalokasikan dan menyelaraskan sumber daya yang dimiliki. Menurutnya, saat ini adalah waktu bagi dunia untuk sembuh dari kerusakan akibat pandemi virus corona dan perpecahan antarnegara yang hanya mendorong masa depan yang tidak sehat, aman, dan adil.

"Ini lah waktunya bagi dunia untuk sembuh dari kerusakan akibat pandemi ini, dan perpecahan geopolitik yang hanya mendorong kita lebih jauh ke jurang masa depan yang tidak sehat, tidak aman, dan tidak adil," ujarnya.

Lebih lanjut, Tedros juga menyebut saat ini adalah era baru kerja sama penanganan pandemi Covid-19 yang menempatkan kesehatan dan kesejahteraan menjadi yang utama. Ia mengatakan hampir 50 juta kasus Covid-19 kini telah dilaporkan ke WHO. Dari jumlah tersebut, lebih dari 1,2 juta orang meninggal dunia.


"Jutaan lainnya telah meninggal karena terganggunya layanan kesehatan esensial," katanya.

Pernyataan WHO ini muncul setelah Joe Biden berjanji akan mengembalikan AS dalam keanggotaan organisasi tersebut. Hal ini berbeda dengan kebijakan yang diambil Presiden AS Donald Trump sebelumnya.

Rencana Trump untuk mengakhiri hubungan antara AS dengan WHO sendiri telah disampaikan akhir Mei lalu. Hal itu sebagai buntut atas kekecewaan AS terhadap kegagalan WHO dalam mengatasi penyebaran virus corona. Sebelum putus hubungan, AS telah lebih dulu menghentikan donasi Negeri Paman Sam untuk WHO.

Diketahui, AS menyumbangkan USD 445 juta kepada WHO setiap tahun dari total USD 4,8 miliar bujet lembaga itu. Jumlah tersebut yang terbesar dari negara lain. Trump sendiri berulang kali menuding WHO bias terhadap Tiongkok, selaku negara tempat virus corona pertama kali terdeteksi dan menyebar.

Trump juga menganggap WHO tidak serius menanggapi wabah corona di Tiongkok hingga akhirnya menyebar ke seluruh dunia. Trump bahkan menyebut WHO sebagai boneka Tiongkok karena dinilai terus membela Negeri Tirai Bambu tersebut.

(wk/luth)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru