Jelang Pilkada, Bawaslu Minta Protokol Kesehatan Diperketat
Nasional

Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) meminta agar penerapan protokol kesehatan pencegahan virus corona (COVID-19) diperketat pada hari pemungutan suara Pilkada 2020.

WowKeren - Pemerintah Indonesia telah menetapkan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) akan tetap digelar pada bulan Desember mendatang. Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) pun meminta agar penerapan protokol kesehatan pencegahan COVID-19 diperketat pada hari pemungutan suara Pilkada 2020.

Penyelenggaraan pilkada di masa pandemi mengharuskan penyelenggara pemilu memastikan keselamatan dan kesehatan masyarakat. "Saya kira di PKPU (Peraturan KPU) Nomor 13 dan Perbawaslu (Peraturan Bawaslu) Nomor 4 kita sudah menerapkan protokol kesehatan," ujar Ketua Bawaslu Abhan dalam diskusi virtual, Senin (9/11). "Ini agar di dalam setiap pelaksanaan tahapan menggunakan protokol kesehatan."

Abhan menyakini penyelenggaraan pemilu di tengah pandemi menjadi tatangan baru. Ada dua prinsip yang berbeda antara prinsip pemilu dan prinsip kesehatan.


Kegiatan pilkada mengharuskan mobilisasi massa. Sedangkan pada masa pandemi masyarakat justru dilarang untuk menciptakan kerumunan. "Jadi dua prinsip yang tolak belakang. Yang satu stay at home prinsip pandemi, kemudian prinsip pilkada mobilisasi," tuturnya.

Oleh sebab itu Abhan meminta seluruh unsur yang terlibat di semua tingakatan pelaksanaan pilkada memperketat penerapan protokol COVID-19. "Jadi pelaksanaannya tetap berjalan tetapi prinsip pananganannya juga. Maka tidak lain harus dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat," tegas Abhan.

Sebelumnya diketahui, dalam survei yang dilakukan mahasiswa kelas Komunikasi Politik Peminatan Jurnalistik dan Media Massa Universitas Bakrie menyebutkan sebanyak 74,6 persen responden tidak setuju Pilkada 2020 tetap digelar pada Desember mendatang. Sebanyak 25,6 sisanya mengaku setuju Pilkada 2020 tetap dilaksanakan di masa pandemi corona.

"Sebanyak 58,5 persen menilai Pilkada akan memperbesar kasus COVID-19. Sementara itu, 28,3 persen menilai kesehatan masyarakat lebih penting dari Pilkada," terang Dosen Komunikasi Politik Universitas Bakrie Algooth Putranto, Kamis (22/10).

(wk/nidy)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait