KPU Siap Gelar Pilkada: Tes Swab Mahal, Petugas Di TPS Hanya Di-Rapid Test
Nasional

KPU semakin siap dalam menggelar Pilkada Serentak 2020 di tengah pandemi COVID-19. Rapid test lebih diandalkan dari tes swab demi memastikan kesehatan petugas TPS.

WowKeren - Komisi Pemilihan Umum (KPU) semakin siap dalam menyelenggarakan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2020. Seperti yang diketahui, pelaksanaan Pilkada Serentak tahun ini dihadapkan dengan sejumlah tantangan akibat adanya pandemi virus corona.

KPU sendiri telah mempersiapkan sejumlah langkah agar tidak terjadi penyebaran COVID-19 selama gelaran Pilkada. Salah satu upaya pencegahan virus corona yang dilakukan adalah dengan melakukan tes COVID-19 bagi para petugas di tempat pemungutan suara (TPS).

Namun, tes COVID-19 yang dilakukan KPU adalah rapid test. Meski rapid test dinilai tidak akurat, namun KPU tetap memilihnya ketimbang swab test karena harganya yang lebih murah.

Komisioner KPU Ilham Saputra menjelaskan pemerintah hanya sanggup mengeluarkan anggaran untuk rapid test. Terlebih, harga swab test saat ini mencapai Rp900 ribu untuk sekali tes. Sedangkan harga yang dipatuk untuk melakukan rapid test hanyalah Rp150 ribu.


”Semua petugas kami di-rapid, meski dibilang rapid tak efektif, tetapi kita tak punya pilihan,” kata Ilham dalam Webinar Sosialisasi Tata Cara Pemungutan dan Penghitungan Suara pada Pemilihan Serentak 2020, Rabu (11/11). “Karena, pertama, untuk swab lumayan mahal biayanya, di-support pemerintah pusat untuk di-rapid.”

Walau begitu, Ilham menyebut memang ada sejumlah daerah yang akan melakukan tes swab bagi petugas lapangan Pilkada Serentak 2020 meski harganya sangat mahal. “Tapi ada beberapa daerah yang menyatakan kesanggupannya untuk merekrut KPPS untuk bisa swab,” ungkap Ilham.

Selain masalah tes COVID-19, KPU juga telah menyiapkan sejumlah fasilitas pendukung protokol kesehatan. Nantinya, fasilitas-fasilitas protokol kesehatan akan disiapkan di setiap TPS. Diantaranya adalah alat pengukur suhu dan tempat cuci tangan. Para petugas juga wajib menggunakan masker dan face shield.

”Perlengkapan protokol kesehatan semua sudah disampaikan, disinfektan akan disemprot berkala 2-3 kali di seputar TPS, tinta yang biasa minta pemilih mencelupkan ke botol, kita akan teteskan,” jelas Ilham. “Hazmat dibutuhkan hanya ketika ada persoalan di TPS jika ada yang pingsan, sakit, dan lain-lain.”

(wk/lian)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru