Ratusan Ribu Anak di Nigeria Meninggal Akibat Pneumonia
UNICEF
Dunia

Selain di Nigeria, penyakit pneumonia akut rupanya juga memengaruhi lebih dari 22 juta anak-anak di negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah setiap tahunnya.

WowKeren - Setiap tahunnya, sekitar 142 ribu hingga 160 ribu anak di bawah usia lima tahun meninggal karena pneumonia di Nigeria. Menurut data Kementerian Kesehatan Nigeria, penyebab utama pneumonia di negara itu adalah tingkat imunisasi yang rendah terutama di daerah yang sulit dijangkau, urbanisasi, malnutrisi, dan polusi akibat pembakaran kayu.

Data tersebut dirilis oleh The Guardian sehari sebelum Hari Pneumonia Sedunia yang diperingati pada 12 November kemarin. "Semua orang bisa terkena pneumonia, tetapi angka kematian lebih tinggi ketika anak-anak kekurangan gizi," kata Oluseyi Omokore, seorang pejabat di Kementerian Kesehatan Nigeria.

Menurut Oluseyi Omokore, lebih banyak anak di bawah usia lima tahun yang terjangkit malaria, tetapi kematian akibat pneumonia masih lebih tinggi. "Semua orang bisa mengobati malaria tapi situasinya tidak sama dengan pneumonia, karena itu memengaruhi paru-paru dan kebanyakan orang tidak mengetahuinya," lanjut Omokore menambahkan.


Omokore juga menjelaskan bahwa pneumonia menyumbang 16 persen dari total kematian balita di Nigeria. "Ini adalah pembunuh tertinggi anak-anak balita di Nigeria atau 16 persen dari jumlah total kematian balita," tambah dia.

Selain di Nigeria, pneumonia akut juga memengaruhi lebih dari 22 juta anak-anak di negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah setiap tahunnya. Hal ini dipaparkan dalam laporan yang disusun oleh NICEF, Clinton Health Access Initiative, Save the Children, dan Murdoch Children’s Research Institute.

"Kondisi ini diperparah oleh pandemi Covid-19 yang mengganggu layanan kesehatan," demikian bunyi laporan NICEF, Clinton Health Access Initiative, Save the Children, dan Murdoch Children’s Research Institute.

Sementara itu, menurut Stop Pneumonia Initiative, pneumonia sendiri masih menjadi penyakit menular paling mematikan bagi orang dewasa dan anak-anak, yang merenggut nyawa 2,5 juta orang, termasuk 672.000 anak-anak pada tahun 2019 lalu.

(wk/luth)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait