Kerumunan Pilkada Kembali Disorot, Cawalkot Solo Gibran Rakabuming Siap Ditegur
Instagram/gibran_rakabuming
Nasional

Kerumunan warga sempat terjadi kala putra sulung Presiden Joko Widodo, Gibran Rakabuming, mendaftar sebagai Calon Wali Kota Solo di KPU pada 4 September 2020 lalu.

WowKeren - Kerumunan massa di acara peringatan Maulid Nabi SAW sekaligus pernikahan putri Habib Rizieq pada Sabtu (14/11) pekan lalu menulai polemik. Pasalnya, kerumunan tersebut terjadi di tengah pandemi virus corona (COVID-19). Terkait hal ini, kerumunan yang terjadi pada tahapan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2020 pun kembali disorot.

Salah satu kerumunan Pilkada terjadi kala putra sulung Presiden Joko Widodo, Gibran Rakabuming, mendaftar sebagai Calon Wali Kota Solo pada 4 September 2020 lalu. Kekinian, Gibran pun menyatakan apabila saat itu memang ada pelanggaran protokol kesehatan, maka Bawaslu dipersilakan memberi teguran.

"Sekarang setiap kegiatan saya kampanye didampingi anggota Bawaslu," ungkap Gibran di Jawa Tengah pada Rabu (18/11). "Kalau ada pelanggaran (kerumunan massa) saat itu juga monggo (silakan) langsung ditegur."

Lebih lanjut, Gibran menjelaskan bahwa Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDIP Solo mengatur seluruh proses pendaftarannya di Komisi Pemilihan Umum (KPU) kala itu. Para peserta yang mengawal pendaftaran Gibran juga disebut telah diatur sedemikian rupa sesuai dengan aturan protokol kesehatan.


"Orang yang mengawal saya mendaftar kan sudah sesuai aturan di bawah 50 orang," jelas Gibran. "Yang jelas kalau ada salah dari kami, siap ditegur Bawaslu. Itu saja kok."

Selain itu, Gibran juga menegaskan bahwa pihaknya sangat berkomitmen untuk mematuhi aturan KPU terkait protokol kesehatan. Gibran menegaskan segala upaya harus dilakukan demi mencegah terjadinya klaster Pilkada.

"Kita bicara kesehatan warga itu nomor satu. Jangan sampai ada klaster pilkada. Bagaimana pun warga sehat ekonomi kuat. Jadi kita lebih banyak kampanye virtual," pungkas Gibran. "Saya kira Bawaslu melekat pada saya. Monggo kalau ada salah saya langsung ditegur. Kalau layak dapat hukuman dan lainnya silakan."

Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengaku bahwa pihak Pemprov sudah mengingatkan Habib Rizieq terkait kerumunan acaranya lewat surat peringatan yang dikirimkan oleh Wali Kota Jakarta Pusat Bayu Megantara. Anies lantas membandingkan penanganan kerumunan Habib Rizieq tersebut dengan penanganan kerumunan di rangkaian acara Pilkada Serentak 2020.

"Anda boleh cek wilayah mana di Indonesia yang melakukan pengiriman surat mengingatkan secara proaktif bila terjadi potensi pengumpulan," tutur Anies pada Senin (16/11). "Anda lihat Pilkada di seluruh Indonesia sedang berlangsung, adakah surat (resmi) mengingatkan penyelenggara tentang pentingnya menaati protokol kesehatan."

(wk/Bert)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait