Wajib Waspada, Hajatan Habib Rizieq Diklaim Baru Tunjukkan Dampak 1-2 Pekan Lagi
Nasional

Kepala Sudin Kesehatan Jakpus menilai dampak dari kerumunan yang timbul saat acara hajatan Habib Rizieq Syihab baru akan terlihat 1-2 pekan ke depan. Begini penjelasannya.

WowKeren - Kepulangan Habib Rizieq Syihab memang menyisakan sejumlah polemik. Salah satunya soal pelanggaran pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di DKI Jakarta karena padatnya kerumunan yang timbul akibat hajatan yang digelar sang Imam Besar Front Pembela Islam (FPI).

Kendati demikian Dinas Kesehatan mengungkap belum ada dampak kesehatan yang dilaporkan dari kejadian tersebut. Hanya saja Kepala Suku Dinkes Jakarta Pusat, Erizon Safari, mulai memasang kewaspadaan karena dampak penularan di kerumunan tersebut diperkirakan baru terlihat 1-2 pekan ke depan.

Jika ada masyarakat yang bergejala saat ini bisa jadi tidak tertular dari acara tersebut. "Justru kalau ada yang sudah bergejala dan ikut kegiatan Maulid kemarin, kami khawatir dia yang menularkannya ke orang lain," kata Erizon, Rabu (18/11).

Erizon mengaku sangat khawatir jika ada warga yang terjangkit namun tidak bergejala. Hanya saja sejauh ini otoritas setempat belum menemukan adanya peningkatan jumlah kasus positif di kawasan tersebut.

Kendati demikian pemerintah tengah melacak kontak warga Petamburan yang berpotensi tertular COVID-19 akibat kegiatan tersebut. "Puskesmas sudah melacak," tegas Erizon, dilansir dari Tempo.


Namun pelacakan pun dilakukan dengan beberapa penyesuaian. Yakni hanya berdasarkan informasi jika ada warga yang mengalami gejala klinis infeksi virus SARS-CoV-2.

"Karena kalau door to door susah," ujar Erizon. "Dengan warga sebanyak itu dan memetakan yang datang atau tidak ke acara itu."

Menurut dia, pemerintah tidak mungkin mengidentifikasi seluruh warga yang datang dan memeriksa semuanya. Pemerintah bakal memprioritaskan warga yang bergejala dan melakukan kontak tracing atau pelacakan dari temuan kasus itu.

"Yang datang ke acara itu juga bukan cuma warga Petamburan," pungkas Erizon. "Warga dari luar Jakarta juga banyak. Sehingga, perlu diantisipasi semua wilayah untuk lonjakan kasusnya."

Di sisi lain, masalah kerumunan yang ditimbulkan dari acara yang digelar Habib Rizieq ini memang terus menjadi bahasan panas. Bahkan atas kejadian ini, beberapa pejabat harus menghadapi konsekuensi seperti pencopotan dua kapolda sampai Gubernur Anies Baswedan yang dicecar 33 pertanyaan selama 9,5 jam di Polda Metro Jaya.

(wk/elva)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait