Feby Febiola mendapatkan hujatan dari netizen yang menyebut sakit kankernya adalah bagian dari karma. Namun Feby malah mengaku senang setelah mendapat vonis tersebut.
- Lailatul Maghfiroh
- Rabu, 25 November 2020 - 16:01 WIB
WowKeren - Feby Febiola telah berjuang melawan kanker ovarium yang dideritanya. Meski ia sendiri mengaku tak mudah melewati enam kali proses kemoterapi dan yang terakhir pada Senin (26/10).
Lantas belum lama ini Feby hadir sebagai bintang tamu di podcast Deddy Corbuzier dan menceritakan perjuangannya melawan kanker ovarium. Feby mengaku kaget ketika pertama kali didiagnosa mengalami sakit tersebut.
Namun ia sama sekali tak merasa takut. Karena Feby percaya pada Tuhan dan terus bersyukur atas segala cobaan yang ia hadapi.
“Semua orang pasti akan menghadapi kematian,” ungkap Feby. “Jadi gue mikirnya, waktu gue di rumah sakit tuh gue sampai bilang ‘Tuhan yaudahlah ya kalau sampai di sini jalan gue yaudah’. Dengan begitu malah gue lebih tenang. Kalau gak sekarang ya nanti.”
Tak hanya itu, Feby bahkan mengaku siap bila memang takdirnya ia tak diberi umur panjang. “Jadi kalau mati lu siap?” tanya Deddy. “Siap dong. Siap. Kita harus selalu siap,” jawab Feby.
Lantas selama menjalani perawatan, Feby kerap membagikan kisah perjuangannya melawan kanker ovarium lewat unggahannya di Instagram. Sayangnya tak semua netizen merespon postingan tersebut dengan positif. Bahkan ada beberapa yang mengejek Feby sedang kena karma.
“Jadi gue belajar kayak yaudah. Kalau ada orang maki-maki bilang kena karma, ya itu kan kata lu. Yaudahlah. Apa yang lu bilang, akan terjadi sama lu,” terang Feby. “Lu percaya karma? Berarti nanti lo sendiri yang akan dapat karma.”
Alih-alih akan terus meratapi sakit kankernya, Feby justru mengaku senang saat divonis sakit tersebut. Deddy bahkan melihat aura tersebut karena Feby tampak baik-baik saja.
“Lu percaya gak sih? Gue merasa lebih happy setelah gue terkena kanker,” pungkas Feby. “Karena dulu gue selalu berpikir sesuatu buruk apa yang akan datang pada gue, dan sekarang sesuatu buruk telah terjadi sama gue dan gue melawannya.”
(wk/lail)
