Pemerintah Disebut Akan Umumkan Kepastian Jatah Libur Akhir Tahun Besok, Jadi Dipotong?
Pixabay
Nasional

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendi sempat mengungkapkan kemungkinan pemangkasan jatah libur akhir tahun.

WowKeren - Libur panjang akhir tahun 2020 kini masih menjadi pro kontra karena dikhawatirkan bisa memicu lonjakan kasus virus corona (COVID-19). Pemerintah rupanya akan memutuskan dan mengumumkan jatah libur akhir tahun pada Jumat (27/11) besok.

Kepastian terkait jatah libur tersebut akan dibahas dalam Rapat Tingkat Menteri yang dipimpin oleh Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendi. "Rapat Menko PMK Jumat pagi. Langsung diumumkan oleh Menko PMK," tutur Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Tjahjo Kumolo dilansir Tempo, Kamis (26/11).

Tak hanya Menko PMK dan Menpan-RB, rapat tersebut juga akan melibatkan Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah, Menteri Agama Fachrul Razi, hingga Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian. "Rapat Tingkat Menteri. Yang pasti Menaker, Menag, Menpan, Mendagri. Mungkin masih ada yang lain lagi," jelas Sekretaris Jenderal Kemenpan RB Dwi Wahyu Atmaji.

Sebelumnya, Menko PMK Muhadjir mengungkapkan kemungkinan pemangkasan jatah libur-cuti bersama jelang Natal dan Tahun Baru. Menurut Muhadjir, hal tersebut merupakan permintaan Presiden Joko Widodo.


"Kemudian yang berkaitan dengan masalah libur cuti bersama akhir tahun, termasuk libur pengganti cuti bersama Hari Raya Idul Fitri, Bapak Presiden berikan arahan supaya ada pengurangan (hari libur)," kata Muhadjir di YouTube Sekretariat Presiden, Senin (23/11).

Di sisi lain, pemangkasan jatah libur akhir tahun ini dinilai Lembaga Biologi Molekuler Eijkman tidak perlu. Menurut Kepala Lembaga Biologi Molekuler Eijkman Amin Soebandrio, yang diperlukan adalah kesadaran masyarakat untuk mematuhi protokol kesehatan pencegahan COVID-19.

"Mau melakukan kegiatan apapun silakan, tetapi protokol kesehatan dilakukan, harus dipatuhi, bahkan setelah ada vaksin protokol kesehatan tetap harus dilakukan," ungkap Amin. Hal senada juga diungkapkan oleh pakar epidemiologi dari Universitas Gadjah Mada, Riris Andono.

Menurut Riris, libur panjang tidak akan berpengaruh pada peningkatan kasus corona jika masyarakat tetap di rumah dan melaksanakan protokol kesehatan jika berpergian. Riris mengatakan penularan COVID akan meningkat pada libur panjang jika masyarakat pergi berlibur dan tak menaati protokol kesehatan.

(wk/Bert)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru