Imbas Pandemi, Matahari Department Store Kembali Tutup Gerai
Nasional

Untuk bertahan di tengah hantaman pandemi COVID-19, PT Matahari Department Store Tbk (LPPF) atau Matahari Store memutuskan untuk menutup 6 gerai lagi pada akhir tahun 2020 ini.

WowKeren - Pandemi virus corona (COVID-19) memberikan pukulan besar di sektor ekonomi. Tak jarang sejumlah pengusaha terpaksa melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) massal hingga menutup gerainya untuk bertahan.

Salah satunya seperti PT Matahari Department Store Tbk (LPPF) atau Matahari Store yang akan kembali menutup gerai ritelnya pada akhir tahun 2020 ini. Rencananya ada 6 gerai lagi yang akan ditutup hingga Desember 2020 nanti.

Dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), perusahaan melaporkan, keenam gerai besar tersebut ditutup karena tidak menguntungkan. Lokasi keenam toko besar itu berada di Jawa 4 gerai, Bali 1 gerai, dan Sulawesi 1 gerai.

"Dengan begitu, jumlah gerai akan berkurang dari 153 menjadi 147 gerai pada akhir 2020," tulis manajemen LPPF dalam keterbukaan informasi BEI, Minggu (29/11).


Manajemen juga menyatakan 147 gerai yang masih beroperasi akan terus dipantau kegiatannya. Sebanyak 23 gerai saat ini masuk daftar pantauan untuk peningkatan kinerja.

Perusahaan juga berencana tidak menambah gerai baru pada kuartal IV 2020 dan kuartal I 2021. Selain itu, pihaknya juga tengah melakukan negosiasi pada pemilik lahan sewa. "Bernegosiasi dengan pemilik lahan untuk mengubah sewa yang lebih rendah," ujar manajemen.

Sebelumnya, perusahaan telah menutup 7 gerai besarnya pada bulan Oktober lalu. Penutupan gerai dilakukan sebab perseroan mengalami penurunan kinerja keuangan perusahaan dalam sembilan bulan terakhir akibat pandemi COVID-19.

CEO dan Wakil Presiden Direktur Matahari Department Store Terry O'Connor mengatakan, perusahaan membukukan rugi bersih sebesar Rp 617 miliar sepanjang Januari hingga September 2020. Hal ini sejalan dengan pendapatan perusahaan yang juga anjlok 57,5 persen menjadi Rp 3,3 triliun.

Demi mengurangi dampak pandemi manajemen menjalankan beberapa strategi di antaranya pengetatan biaya serta upaya negosiasi untuk memperoleh keringanan sewa. Langkah ini kemudian berhasil menurunkan beban operasional sebesar 26,2 persen pada kuartal ketiga dan 29,3 persen pada periode Januari sampai dengan September.

(wk/nidy)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait