Antisipasi Gelombang Ketiga Corona, Korsel Larang Perayaan Tahun Baru
Dunia

Otoritas Korea Selatan melarang warganya untuk menggelar pesta akhir tahun dan beberapa kelas pelajaran musik tiup demi mengantisipasi adanya gelombang ketiga COVID-19.

WowKeren - Korea Selatan kembali menghadapi lonjakan kasus COVID-19 harian. Akibatnya, Otoritas Korea Selatan mengumumkan larangannya soal pesta akhir tahun dan beberapa kelas pelajaran musik tiup pada Minggu (29/11) lalu.

Tidak hanya itu, larangan tersebut juga berlaku di sauna umum dan beberapa kafe. Fasilitas-fasilitas umum tersebut harus ditutup lantaran meningkatnya kasus COVID-19.

Gelombang ketiga infeksi menyebar dengan laju tercepat dalam sembilan bulan terakhir, didorong oleh wabah di fasilitas militer, sauna, sekolah menengah, dan gereja.

Perdana Menteri Chung Sye-Kyun mengatakan pembatasan akan diperketat pada pertemuan dan kegiatan yang dianggap rawan penularan virus, terutama di ibu kota Seoul dan daerah perkotaan sekitarnya. "Acara dan pesta akhir tahun yang diselenggarakan oleh hotel, ruang pesta, wisma, dan fasilitas akomodasi lainnya akan langsung dilarang," jelas Chung dalam penjelasannya setelah bertemu dengan pejabat kesehatan dilansir Channel News Asia (CNA).


Sedangkan untuk wilayah lainnya, aturan jarak sosial juga akan diperketat mulai Selasa (1/12) hari ini. Secara terpisah, Chung mengatakan pemerintah sedang berbicara dengan parlemen tentang kemungkinan dana bantuan baru untuk rumah tangga dan bisnis, yang akan menjadi yang ketiga tahun ini, karena ekonomi sedang berjuang akibat pandemi.

"Penilaian kami adalah bahwa kami membutuhkan dana dukungan krisis ketiga," katanya. "Pemerintah akan membuat kesimpulan tentang ini setelah berdiskusi dengan partai yang berkuasa dan oposisi."

Korsel menjadi salah satu negara dengan kisah sukses mitigasi virus corona di dunia. Namun lonjakan kasus positif yang muncul kembali tanpa henti, memicu kekhawatiran di negara ekonomi keempat terbesar di Asia.

Data Badan Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea melaporkan lebih dari 450 infeksi baru pada Minggu setelah lebih dari 500 kasus tercatat selama tiga hari berturut-turut. Sebelumnya, Korsel telah memperketat aturan jarak sosial di wilayah Seoul dan beberapa bagian Provinsi Gangwon sejak bulan November.

Sementara itu, di Negeri Ginseng itu sendiri hingga Senin (30/11) kemarin telah mencatat total 33.824 kasus positif, 523 kasus kematian, dan 27.542 pasien berhasil sembuh.

(wk/nidy)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru