Jangan Dianggap Enteng, Ini 7 Penyebab Kematian Mendadak Saat Tidur yang Patut Diwaspadai
pexels.com/Ivan Oboleninov
Health

Dalam beberapa kasus, orang yang meninggal saat tidur biasanya tidak menunjukkan gejala penyakit apapun. Padahal, bisa saja tubuh mereka telah menunjukkan gejala penyakit serius namun diabaikan.

WowKeren - Kematian bisa terjadi kapan saja, termasuk ketika sedang terlelap. Kematian mendadak ini seringkali membuat syok dan menyisakan kesedihan mendalam bagi anggota keluarga maupun sahabat yang ditinggalkan.

Dalam beberapa kasus, orang yang meninggal saat tidur biasanya tidak menunjukkan gejala penyakit apapun alias terlihat sehat. Padahal bisa saja mereka telah merasakan berbagai gejala penyakit yang serius, namun memilih untuk mengabaikannya.

Berkaitan dengan hal ini, tim WowKeren telah merangkum beberapa penyebab kematian mendadak yang patut Anda waspadai. Penasaran apa saja itu? Langsung saja yuk simak ulasan lengkapnya dalam artikel berikut ini.

(wk/eval)

1. Serangan Jantung Mendadak


Serangan Jantung Mendadak
pixabay.com

Salah satu penyebab paling umum yang bisa membuat seseorang meninggal saat tidur adalah serangan jantung mendadak. Kondisi ini disebabkan karena kesalahan pada sirkuit elektrik dalam tubuh. Serangan jantung saat tidur bisa terjadi ketika aliran darah ke otot jantung terhambat, sehingga jantung tidak mendapatkan suplai oksigen dari darah. Serangan jantung biasanya disebabkan karena penyakit jantung koroner dengan tanda-tanda seperti rasa nyeri dan tertekan di dada, demam, muntah-muntah dan sebagainya.

Selain serangan jantung, sudden cardiac arrest atau jantung berhenti mendadak juga bisa menjadi penyebab kematian mendadak saat tidur. Kondisi ini biasanya menyebabkan jantung berhenti memompa darah ke seluruh bagian tubuh. Jika tidak segera ditangani, jantung yang berhenti mendadak bisa menyebabkan kematian. Umumnya, kondisi ini disebabkan oleh penyakit hipertensi, kadar kolesterol tinggi, diabetes hingga faktor genetik.

2. Sudden Arrhythmia Death Syndrome (SADS)


Sudden Arrhythmia Death Syndrome (SADS)
pexels.com/Daria Shevtsova

Serupa dengan sebelumnya, Sudden Arrhythmia Death Syndrome (SADS) merupakan salah satu penyebab kematian mendadak yang berkaitan dengan kelainan jantung. Kelainan tersebut membuat dinding otot jantung menebal dan mengganggu sistem kelistrikan jantung. Akibatnya, detak jantung menjadi tidak stabil dan bisa berujung pada kematian.

Kelainan jantung lainnya bisa terjadi ketika arteri jantung tidak normal. Kondisi ini dipicu oleh arteri yang memadat saat melakukan aktivitas berat, sehingga mengganggu aliran darah menuju jantung. Akibatnya, detak jantung akan menjadi kacau dan bisa menyebabkan pingsan.

3. Penggumpalan Darah


Penggumpalan Darah
pixabay.com

Pada umumnya, penggumpalan darah tidak begitu membahayakan kesehatan. Namun jika penggumpalan yang terjadi sudah terlampau besar, kondisi ini dapat menghalangi aliran darah. Jika sudah demikian, pembuluh utama yang memompa darah menuju otak atau jantung dapat menyebabkan seseorang meregang nyawa saat tidur.

Kondisi penggumpalan darah yang serius biasanya terjadi ketika seseorang mengalami trauma seperti kulit tergores atau darah yang mengental. Gejala yang bisa Anda kenali antara lain pembengkakan, kulit terlihat pucat, terasa sakit hingga nafas yang memburu.

4. Sleep Apnea


Sleep Apnea
pexels.com/Andrea Piacquadio

Penyebab berikutnya yang bisa membuat seseorang meninggal saat tidur adalah sleep apnea. Kondisi ini ditandai dengan nafas yang terhenti secara berulang saat tidur. Biasanya mereka yang menderita sleep apnea akan berhenti bernafas selama sekitar 10 detik dan bisa berulang hingga lima kali dalam kurun waktu satu jam.

Jika bertambah parah, kondisi ini bisa membuat seseorang gagal untuk kembali menarik nafas. Akibatnya, sistem pernafasan akan terhenti dan dia bisa mengalami kematian saat tidur. Di antara beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko sleep apnea adalah obesitas dan berbagai penyakit jantung.

5. Stroke


Stroke
pixabay.com

Saat pembuluh darah pecah atau mengalami penyumbatan, pasokan darah ke otak terganggu atau berkurang yang berujung pada stroke. Karena tidak mendapat cukup darah, otak tidak akan menerima asupan oksigen dan nutrisi. Akibatnya, sel-sel yang ada di sebagian area otak akan mati dan bagian tubuh yang berkaitan tidak dapat berfungsi dengan baik. Stroke merupakan kondisi darurat medis, sehingga perlu ditangani secepatnya untuk meminimalisir tingkat kerusakan.

Pada dasarnya, stroke dapat dicegah dan diobati sebelum terlambat. Namun pada kenyataannya, 1 dari 7 serangan terjadi ketika penderita sedang tidur. Karena tidak langsung mendapat penanganan, kondisi ini dapat berujung pada kematian. Oleh sebab itu, bagi Anda yang memiliki riwayat stroke atau penyakit jantung, pastikan untuk tetap waspada. Terutama jika mulai kesulitan berjalan atau saat tubuh mati rasa.

6. Keracunan Karbon Monoksida


Keracunan Karbon Monoksida
pexels.com/Khunkorn Laowisit

Selain faktor internal, kematian mendadak saat tidur juga bisa disebabkan oleh faktor eksternal seperti keracunan karbon monoksida. Ini merupakan gas tidak berwarna atau berbau yang biasa dihasilkan oleh bahan rumah tangga seperti kompor, panggangan, pemanas air maupun mobil yang menyala.

Ketika seseorang menghirup udara yang terkontaminasi karbon monoksida, mereka akan mengalami keracunan dan merasa pusing, lemas hingga sakit perut. Jika karbon monoksida memenuhi paru-paru, mereka bisa langsung mengalami kematian tanpa menunjukkan gejala apapun. Dalam banyak kasus, keracunan karbon monoksida terjadi karena seseorang lupa mematikan kompor atau mesin mobil kemudian tertidur.

7. Enterovirus D68


Enterovirus D68
pexels.com/John-Mark Smith

Penyebab kematian mendadak saat tidur berikutnya adalah Enterovirus D68. Virus satu ini dapat menimbulkan gejala yang mirip dengan influenza. Kendati demikian, para ilmuwan mengatakan bahwa Enterovirus D68 bisa lebih berbahaya daripada virus Ebola.

Virus ini akan menyebabkan gangguan pernafasan yang biasanya ditandai dengan suara mendecit, demam, batuk hingga keluar ingus. Tak hanya itu, Enterovirus D68 juga berkaitan dengan melemahnya otot serta peradangan pada saraf tulang belakang. Untuk menghindari virus ini, sebaiknya terapkan pola hidup sehat, konsumsi makan makanan bergizi, istirahat yang cukup dan rutin olahraga.

Demikian tujuh penyebab kematian mendadak saat tidur yang telah tim WowKeren rangkum. Simak juga artikel ini untuk mengetahui delapan bahaya kesehatan yang mengintai jika Anda terlalu sering tidur di lantai tanpa alas. Selain itu, Anda juga bisa menyimak artikel ini untuk mengetahui bahaya terlalu sering duduk dengan menyilangkan kaki.

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait