Yogyakarta Tak Lagi Gelar Tes Acak COVID-19 Saat Libur Akhir Tahun
Nasional

Dinkes Daerah Istimewa Yogyakarta memutuskan untuk tak menggelar rapid test atau swab test acak kepada wisatawan yang berdatangan seperti yang digelar saat musim libur panjang akhir Oktober lalu.

WowKeren - Pemerintah telah memutuskan untuk memangkas liburan akhir tahun 2020 demi menekan penyebaran virus corona (COVID-19). Meski begitu, kunjungan wisatawan ke Yogyakarta diprediksi tetap akan tinggi mengingat momen akhir tahun untuk berlibur selama ini sudah menjadi tradisi.

Kepala Dinas Kesehatan Daerah Istimewa Yogyakarta Pembajun Setyaningastutie menuturkan pada momen libur akhir tahun ini, pihaknya tak akan menggelar rapid test atau swab test acak kepada wisatawan yang berdatangan seperti yang sempat dilakukan di kawasan Tebing Breksi saat musim libur panjang akhir Oktober lalu. "Wisatawan yang datang kan banyak dan terus bergantian, rapid test dan swab acak tidak akan efektif," ujar Pembajun, Rabu (2/12).

Pembajun menjelaskan publik perlu memahami bahwa rapid test bukan sarana untuk mendiagnosa. Rapid test lebih berfungsi untuk memetakan kondisi infeksi virus yang terjadi di suatu wilayah.

Walaupun rapid test dan swab test acak itu digelar, hal ini tidak akan menyelesaikan masalah begitu saja. Pasalnya, wisatawan bisa datang dari mana saja dan kapan saja.


Sebagai gantinya, untuk antisipasi penularan kasus meluas saat momen liburan itu, Pemerintah Yogyakarta akan menggencarkan tracing atau penelusuran ketika ada satu kasus COVID-19 bergejala ditemukan. "Segera, harus dilakukan tracing cepat ketika ditemukan satu kasus bergejala, akan dilacak secepatnya," tuturnya.

Menurutnya, mengerahkan kekuatan penuh lewat tracing saat muncul kasus COVID-19 bergejala itu jauh lebih efektif menekan penyebaran infeksi. Selain itu, Pembajun mendesak semua destinasi di Yogya yang sudah uji coba dibuka pada masa pandemi COVID-19 untuk mewajibkan wisatawan yang datang melalui aplikasi Jogja Pass yang dikembangkan Pemerintah DIY.

Aplikasi Jogja Pass merupakan platform yang dapat digunakan untuk melakukan screening mandiri COVID-19 sekaligus identitas digital bagi masyarakat di DIY memasuki tempat-tempat wisata. Aplikasi ini dikembangkan menyusul aplikasi pendata wisatawan Visiting Jogja.

Sementara itu, wilayah Jateng sendiri beberapa waktu terakhir mengalami lonjakan kasus COVID-19. Bahkan pada Minggu (29/11) kemarin, provinsi yang dipimpin oleh Gubernur Ganjar Pranowo tersebut melaporkan 2.036 kasus positif COVID-19 baru dalam sehari.

(wk/nidy)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru