Jangan Kaget Kalau Tes Swab Corona Tak Positif Atau Negatif, Ini Alasannya
Health

Meski tes PCR akurat dalam mendeteksi COVID-19, terungkap hasil yang ditunjukkan bisa inkonklusif alias tidak negatif maupun positif. Mengapa bisa demikian? Ini penjelasannya.

WowKeren - Selama ini tes usap, biasanya pada tenggorokan atau hidung, dilanjut dengan pemeriksaan sampel menggunakan PCR merupakan metode paling akurat untuk mendeteksi status infeksi virus Corona. Dengan diperiksa menggunakan metode PCR bisa ketahuan apakah seseorang positif atau negatif terinfeksi virus Corona.

Namun ternyata bisa saja hasil yang ditunjukkan bersifat inkonklusif alias tidak positif tetapi juga tak negatif. Fenomena ini pun dibenarkan oleh Dokter Spesialis Patologi Klinik Primaya Hospital Bekasi Timur, dr Muhammad Irhamsyah, Sp.PK., M.Kes.

"Secara singkat, tes PCR atau tes materi genetik lain adalah suatu metode deteksi penyakit COVID-19 yang paling akurat dan diandalkan saat ini," terang Irhamsyah, Kamis (3/12). "Karena prinsip deteksinya menggunakan teknologi yang canggih."

"Walaupun tingkat keakuratannya PCR Tes adalah 100 persen," imbuh Irhamsyah, dilansir dari Kompas. "Namun perlu diperhatikan hal-hal yang dapat memengaruhi hasil akurasi pemeriksaan tes PCR."


Kendati demikian, bukan berarti hasil inkonklusif tidak akurat. Hasil inkonklusif bisa terjadi karena hanya sebagian gen target COVID-19 yang terdeteksi dan biasanya disebabkan oleh konsentrasi material genetik pada swab yang sangat rendah atau oleh adanya mutasi gen COVID-19.

Sebab seperti diketahui, SARS-CoV-2 adalah virus yang sangat mudah bermutasi. Jika didapatkan hasil inkonklusif tersebut, maka disarankan masyarakat dapat melakukan pengambilan sampel kembali.

Ia menjelaskan penanganan seseorang yang terinfeksi COVID-19 tidak bisa mengandalkan hanya dari pemeriksaan PCR saja. Apalagi apabila seseorang yang positif COVID-19 namun tidak merasakan gejala apapun.

Oleh karena itu, diperlukan konsultasi ke dokter untuk mengetahui lebih lanjut kesehatan yang bersangkutan dari hasil wawancara, pemeriksaan fisik, serta pemeriksaan penunjang lain yang dilakukan oleh dokter. Agar dapat dilakukan penanganan pasien COVID-19 yang lebih tepat dan terarah.

Di sisi lain, Irhamsyah menjelaskan beberapa faktor yang bisa mempengaruhi akurasi hasil pemeriksaan tes PCR. Seperti di antaranya ketepatan teknik pengambilan sampel, penanganan atau penyimpanan sampel, transpor sampel ke laboratorium, sumber daya manusia yang melakukan analisis, prinsip tes alat deteksi, quality control alat, dan standar prosedur operasional yang sesuai dan tepat.

(wk/elva)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait