Kota Bandung kembali menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar imbas lonjakan kasus virus corona. Situasi PSBB ini rupanya sangat berdampak bagi kehidupan ‘hantu’ disana.
- Ruth Meliana
- Kamis, 03 Desember 2020 - 15:41 WIB
WowKeren - Bandung kembali mengalami lonjakan kasus virus corona. Lonjakan ini membuat Kota Bandung menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) demi menekan laju penyebaran COVID-19.
Situasi tersebut turut berdampak pada penghasilan masyarakat Bandung. Salah satunya adalah penghasilan “hantu” yang berkurang hingga 70 persen akibat PSBB.
Namun, hantu yang dimaksud disini adalah orang-orang yang menggunakan kostum dan riasan mirip sosok makhluk halus seperti pocong dan kuntilanak. Mereka biasanya memakai kostum seperti hantu dan menawarkan jasa foto bersama.
Salah satu hantu yang berpenampilan seperti Mak Lampir, Andi menjelaskan Bandung memang telah menerapkan PSBB selama empat bulan. Hal itu membuat tempatnya bekerja di kawasan Jalan Asia-Afrika menjadi sangat sepi pengunjung.
Tak cuma pengunjung, pemerintah setempat juga turut melarang aktivitas warga. “Bener-bener total (kalau ditutup jalan) steril. Nggak boleh ada kegiatan apa-apa,” ujar Andi seperti dilansir dari Kumparan di lokasi, Kamis (3/12).
Sebagian para “hantu” akhirnya memutuskan untuk melakukan pekerjaan lain di tengah PSBB. Pasalnya, pendapatan mereka sebagai hantu mengalami penurunan dastis hingga 70 persen. Situasi ini bahkan juga terjadi selama akhir pekan yang biasa ramai pengunjung.
”Dari 100 persen ya jadi 70 persen lah, penurunannya 70 persen,” beber Andi. “Sekarang berarti kita lagi ngejalanin yang 30 persen ini.”
Pengakuan serupa juga diutarakan oleh pemeran hantu pocong di Alun-Alun Bandung yang bernama Agung. Ia kini bekerja membantu rekannya di pasar demi mendapatkan penghasilan.
”Itu nggak usah ditanya, emang anjlok (penghasilan)" keluh Agung. “Mudah-mudahan pandemi ini cepat tuntas.”
(wk/lian)
