Penjelasan Dokter Indonesia Soal Bayi Lahir Dengan Antibodi Corona
Getty Images/Lillian Suwanrumpha
Health

Sebelumnya, wanita asal Singapura bernama Celine Ng-Chan melahirkan bayi dengan antibodi COVID-19 pada 7 November 2020 lalu. Padahal bayi tersebut tidak terpapar COVID-19.

WowKeren - Seorang bayi asal Singapura lahir dengan antibodi untuk melawan virus SARS-CoV-2 tanpa terpapar COVID-19. Ibu sang bayi diketahui sempat terinfeksi COVID-19 pada Maret 2020 lalu ketika masih mengandung.

Menanggapi fenomena tersebut, Ketua Perhimpunan Dokter Paru Indonesia Agus Dwi Susanto lantas memaparkan bahwa antibodi memang bisa diturunkan oleh ibu kepada bayinya. Secara teori, tutur Agus, asam ribonukleat atau ribonucleic acid (RNA) yang merupakan salah satu materi genetik terdiri dari nukleotida, menempel dalam darah.

"Beberapa laporan menunjukkan memang virus RNA itu ada dalam darah seseorang yang terinfeksi COVID-19," jelas Agus pada Kamis (3/12). "Sehingga potensi RNA virus itu harusnya bisa masuk ke dalam si bayi, itu bisa jadi antibodinya. Secara teori seperti itu."

Meski demikian, Agus juga menyatakan bahwa hal ini perlu dikaji lebih lanjut. Pasalnya, hal ini merupakan suatu fenomena baru dalam dunia medis. Apalagi hingga kini masih belum ada bukti transmisi penularan COVID-19 dari ibu hamil kepada anaknya melalui darah.


"Sejauh ini belum ada bukti transmisi penularan virus dari ibu kepada bayinya lewat darahnya," jelas Agus. "Belum ada data tersebut. Jadi masih perlu melakukan kajian."

Sebagai informasi, wanita bernama Celine Ng-Chan melahirkan bayi dengan antibodi COVID-19 pada 7 November 2020 lalu. Celine dan keluarganya sempat berlibur ke Eropa pada Maret 2020 lalu dan terpapar COVID-19 dengan gejala klinis ringan. Kala itu, Celine harus dirawat di rumah sakit selama dua setengah minggu.

Terkait dengan "keajaiban" yang dialami bayinya, Celine mengaku hanya diberi hipotesis bahwa antibodi dari tubuhnya tertransfer ke tubuh anaknya. "Dokter saya curiga saya telah mentransfer antibodi COVID-19 saya kepadanya selama kehamilan saya," ujar Celine, dikutip surat kabar Straits Times pada Senin (30/11).

Sementara itu, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) hingga kini masih belum mengetahui apakah ibu hamil bisa menularkan virus corona kepada janin di dalam kandungannya. Meski demikian, virus corona aktif dipastikan tidak terdapat dalam cairan air ketuban dalam kandungan maupun air susu ibu (ASI).

(wk/Bert)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru