Namanya Sempat Terseret Dalam Kasus Ekspor Benih Lobster Menteri KKP, Ini Penjelasan Adik Prabowo
Nasional

Pengusaha nasional sekaligus adik kandung Menhan Prabowo Subianto, Hashim Djojohadikusumo buka suara soal perusahaannya, PT Bima Sakti Mutiara, yang selalu dikait-kaitkan dengan ekspor benur.

WowKeren - Nama pengusaha nasional sekaligus adik kandung Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, Hashim Djojohadikusumo sempat terseret dalam kasus dugaan suap izin ekspor benih lobster yang menjerat mantan Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Edhy Prabowo.

Diketahui, PT Bima Sakti Mutiara selalu dikait-kaitkan dengan kebijakan ekspor benih lobster Edhy. Menanggapi hal ini, Hashim membeberkan alasan perusahaan miliknya masuk ke bisnis lobster.

"Saya sudah bergerak di bidang kelautan 34 tahun, 34 tahun, tahun 1986. Kami pertama kali ekspor mutiara tahun 1989," ujar Hashim, dilansir Kompas, Jumat (4/12). "Kami sudah berurusan dengan yang namanya KKP beberapa dasawarsa."

Dengan kata lain, ia menegaskan bahwa perusahaannya sudah berkecimpung di sektor kelautan dan perikanan jauh sebelum politikus Partai Gerindra Edhy Prabowo ditunjuk menjadi Menteri KKP. Adapun alasannya masuk ke bisnis lobster karena kondisi iklim usaha mutiara yang dalam kondisi sulit beberapa tahun lalu. Tujuannya, agar perusahaan tetap bisa bertahan.


"Lima tahun lalu bisnis mutiara kami mengalami kerugian dan mandek. Itu mungkin pasar dunia demikian," paparnya. "Sewaktu itu kita berpikir diversifikasi. Karyawan itu ada 214 orang, daripada PHK 2014 orang, mending kita cari bidang lain."

Lobster sendiri sebenarnya hanya salah satu lini bisnis yang dijalankan PT Bima Sakti Mutiara, sehingga dirinya keberatan perusahaannya selalu dikaitkan dengan polemik ekspor benih lobster. "Kita tak hanya budidaya lobster. Kami juga budidaya teripang, bisnis kepiting, kerapu, dan berbagai macam ikan lainnya," ujarnya.

"Teripang untuk apa? Untuk (bahan) obat-obatan di luar negeri banyak yang perlu," imbuhnya. "Kemudian untuk kosmetik, makanan, dan sebagainya. Bukan hanya lobster, tapi budidaya lain-lain juga kok. Seolah selalu izin ekspor lobster (yang digemborkan)."

Sebelumnya, Calon Wakil Wali Kota Tangerang Selatan sekaligus keponakan Prabowo Subianto, Rahayu Saraswati Djodjohadikusumo telah meluruskan perihal tudingan yang menyangkutpautkan namanya dengan kasus Edhy Prabowo. Menurutnya, tudingan yang mengakait-kaitkan namanya dalam kasus itu berupaya menjatuhkannya yang kini tengah maju dalam Pilkada Tangsel.

"Tak lama kemudian berita soal Menteri KP keluar. Saya tahu bahwa kemungkinan besar hal itu akan dipermainkan untuk menyerang saya dalam kontestasi politik," kata Rahayu, Sabtu (28/11). "Strategi seperti ini bukanlah hal baru dan sayangnya, dugaan saya benar."

(wk/nidy)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait