Menag Fachrul Razi Ungkap Ekstremisme Masuk ke Sekolah Lewat 3 Jalur, Termasuk Ekskul
Nasional

Jalur penyebaran ekstremisme ke sekolah perlu diantisipasi. Dalam hal ini, guru mata pelajaran agama memiliki peranan yang penting dalam membimbing siswanya.

WowKeren - Menteri Agama Republik Indonesia Fachrul Razi berbicara mengenai pintu masuk ekstremisme di lingkungan sekolah. Menurutnya, ekstremisme agama bisa masuk melalui tiga jalur, yakni guru, kurikulum atau mata pelajaran, dan kegiatan ekstrakurikuler keagamaan.

Untuk itu, ia meminta agar pihak sekolah maupun pengawas pendidikan memperhatikan hal ini. Jalur penyebaran ekstremisme ke sekolah perlu diantisipasi. Dalam hal ini, guru mata pelajaran agama berperan penting untuk menanamkan pada siswanya agar tidak mudah terjerumus ke dalam ekstremisme.

"Guru PAI perlu secara optimal memainkan peranan strategisnya," kata Fachrul melalui siaran pers, Jumat (4/12). "Termasuk dalam membina aktivitas keagamaan dan menguatkan moderasi beragama para siswa."

Guru selain memiliki peran penting juga perlu diwaspadai karena bisa juga menjadi salah satu jalur penyebaran ekstremisme di sekolah. Jalur yang berikutnya yakni organisasi atau kegiatan ekstrakurikuler bidang keagamaan. Pola mentoring yang selama ini diterapkan bisa jadi dimanfaatkan pihak tertentu yang ingin menanamkan ekstremisme.


Lalu pintu masuk yang ketiga adalah melalui kurikulum pendidikan. Ekstremisme tak hanya bisa masuk melalui kurikulum pendidikan agama namun juga mata pelajaran lain. Sehingga perlu diwaspadai.

"Meski, tidak selalu pintu masuk pemikiran ekstrem ini melalui kurikulum pendidikan agama," lanjut Menag. "Karena bisa saja disisipkan melalui mata pelajaran umum."

Oleh sebab itu, Menag meminta agar guru khususnya guru agama di sekolah bisa ikut berpartisipasi untuk membina organisasi siswa. Program penguatan moderasi beragama yang dilakukan Kemenag saat ini turut menjangkau pendidikan agama dan keagamaan di sekolah-sekolah.

"Saya minta guru dan pengawas pendidikan agama lebih intens berpartisipasi," ujar Fachrul. "Dalam memberikan pembinaan atas organisasi siswa."

Saat ini, Kemenag telah bekerja sama dengan Pusat Kurikulum dan Perbukuan (Puskurbuk) Kemendikbud untuk mereview kurikulum pendidikan agama. Pemerintah telah menerbitkan 12 buku Pendidikan Agama Islam yang didalamnya ada muatan moderasi.

(wk/zodi)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait