Inggris Tuai Kritik Usai Beri Izin 'Darurat' Vaksin COVID-19 Pfizer-BioNTech
Dunia

Anggota parlemen Uni Eropa kritik kritikan keras mereka terhadap langkah Inggris yang mengizinkan penggunaan vaksin Pfizer-BioNTech untuk menangani pandemi COVID-19.

WowKeren - PM Inggris Boris Johnson telah mengizinkan penggunaan vaksin Pfizer-BioNTech untuk menangani pandemi COVID-19 di Negeri Ratu Elizabeth tersebut. Rencananya, Inggris akan secepat mungkin melakukan vaksinasi kepada warganya.

Namun, Uni Eropa (UE) tak setuju dengan keputusan Inggris tersebut. Menurutnya, keputusan tersebut terkesan terburu-buru.

Dikutip dari Reuters, Sabtu (5/12), Anggota parlemen Uni Eropa bahkan lebih eksplisit dalam menyampaikan kritik mereka terhadap langkah Inggris. "Saya menganggap keputusan ini bermasalah dan merekomendasikan agar negara anggota Uni Eropa tidak mengulangi proses dengan cara yang sama," kata anggota parlemen Uni Eropa yang merupakan anggota partai Kanselir Jerman Angela Merkel, Peter Liese. "Beberapa minggu pemeriksaan menyeluruh oleh European Medicines Agency lebih baik daripada otorisasi pemasaran darurat yang terburu-buru dari vaksin."

Berdasarkan peraturan Uni Eropa, vaksin Pfizer harus disahkan oleh European Medicines Agency (EMA). Akan tetapi, negara UE dapat menggunakan prosedur darurat yang memungkinkan mereka mendistribusikan vaksin di rumah untuk penggunaan sementara.


Perlu diketahui, Inggris masih tunduk pada aturan UE sampai sepenuhnya meninggalkan blok itu pada akhir tahun. "Jelas ada perlombaan global untuk mendapatkan vaksin di pasar secepat mungkin," kata anggota parlemen Uni Eropa dari kelompok sosialis, terbesar kedua di Parlemen, Tiemo Wolken. "Namun, saya yakin bahwa lebih baik meluangkan waktu dan memastikan kualitas, efektivitas, dan keamanan terjamin dan sesuai dengan standar UE kita."

Menanggapi persoalan ini, EMA yang bertanggung jawab untuk menyetujui vaksin COVID-19 menyebutkan bahwa prosedur persetujuan yang lebih lama lebih tepat, karena didasarkan pada lebih banyak bukti dan memerlukan lebih banyak pemeriksaan daripada prosedur keadaan darurat yang dipilih oleh Inggris.

Badan itu menyatakan akan memutuskan pada 29 Desember 2020, apakah akan memberi otorisasi sementara vaksin dari pembuat obat AS Pfizer Inc dan mitranya dari Jerman BioNTech SE. Seorang juru bicara Komisi Eropa, eksekutif Uni Eropa, mengatakan, prosedur EMA adalah mekanisme regulasi yang paling efektif untuk memberikan akses semua warga negara UE mendapatkan vaksin yang aman dan efektif karena didasarkan pada lebih banyak bukti.

Sekedar informasi, EMA telah memulai tinjauan atas data awal dari uji coba Pfizer pada 6 Oktober 2020. Prosedur darurat bertujuan untuk mempercepat kemungkinan persetujuan, yang biasanya membutuhkan setidaknya 7 bulan sejak penerimaan data lengkap.

Regulator Inggris meluncurkan tinjauan bergulirnya pada 30 Oktober 2020, dan menganalisis lebih sedikit data daripada yang tersedia untuk EMA. "Idenya bukanlah menjadi yang pertama tetapi untuk memiliki vaksin yang aman dan efektif," ujar Menteri Kesehatan Jerman, Jens Spahn.

(wk/nidy)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait