Epidemiolog Nilai Ancaman Pandemi Kian Serius, Usulkan PSBB se-Jawa
Nasional

Selama beberapa waktu ke depan, Epidemiolog asal Universitas Griffith Australia Dicky Budiman memprediksi jika kasus positif corona akan terus mengalami peningkatan

WowKeren - Penyebaran virus corona di Indonesia kian serius. Epidemiolog asal Universitas Griffith Australia Dicky Budiman memberi sinyal bahwa wabah COVID-19 di Indonesia semakin berbahaya.

Bukan tanpa alasan, hal ini bisa dilihat pada penambahan kasus saban harinya yang terus mengalami peningkatan secara signifikan. Dicky menilai jika kasus corona bisa saja menjadi tak terkendali jika pemerintah nekat memaksakan penyelenggaraan Pilkada Serentak 2020.

"Sinyal semakin serius," kata Dicky seperti dilansir Okezone, Senin (7/12). "Ditambah akan ada Pilkada. Potensi perlunya PSBB se-Jawa tampaknya harus disiapkan."

Selama beberapa waktu ke depan, Dicky memprediksi jika kasus positif corona akan terus mengalami peningkatan. Ia pun meminta pemerintah bersiap jika kasus harian COVID-19 kembali memecahkan rekor terbarunya.

Sebab menurutnya besar kemungkinan kasus akan mengalami lonjakan lagi. "Sangat mungkin bertambah. Jadi, siap-siap saja," kata Dicky.


Diketahui, pada Kamis (3/12) Desember lalu, kasus harian corona nasional kembali mencetak rekor signifikan. Pemerintah mencatat ada penambahan 8.369 kasus baru.

Epidemiolog UI Pandu Riono menilai jika peningkatan jumlah kasus COVID-19 bisa berlanjut hingga tahun depan. Menurutnya, penanganan pandemi yang dilakukan selama ini masih belum membuahkan hasil. Terutama untuk upaya 3T (testing, tracing, dan treatment).

"Saya nggak kaget, karena kan pola kenaikannya sudah diprediksi," kata Pandu dilansir CNBC Indonesia. "Kita sudah ingatkan. Ini bisa naik terus sampai tahun depan. Kalau bertambah buruk, ya kan sesuai."

Sementara itu, Ketua Satuan Tugas COVID-19 Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI), Zubairi Djoerban mengatakan ada 3 agenda besar yang menyebabkan Indonesia panen kasus positif. Ketiga agenda yang dimaksud adalah Pilkada, libur akhir tahun, serta pembukaan kembali sekolah tatap muka pada awal 2021.

Zubairi mendorong pemerintah untuk mengevaluasi kembali kebijakan ketiga agenda tersebut. Ia menyarankan agar salah satu agenda tidak dilanjutkan misalnya pembukaan sekolah tatap muka apabila Pilkada tetap berlangsung.

(wk/zodi)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait