Gelaran Olimpiade Tokyo Mundur 2021, Bagaimana Pendapat Warga Jepang?
Dunia

Pandangan warga Jepang terpecah antara keraguan dan dukungan untuk pelaksanaan Olimpiade Tokyo 2021 di tengah melonjaknya biaya dan bertambahnya kasus virus corona.

WowKeren - Panitia telah memutuskan untuk melanjutkan gelaran Olimpiade Tokyo pada 2021 mendatang. Warga Jepang pun memberikan pro dan kontra terkait keputusan tersebut.

Pasalnya, gelaran tersebut akan tetap digelar di tengah pandemi COVID-19 yang belum usai. Tak hanya itu, disebutkan jika olimpiade yang ditunda ini telah membuat rugi berbagai pihak.

Gelaran ini juga akan menelan biaya tambahan kira-kira sebesar 294 miliar yen atau Rp 39,5 triliun. Tagihan dibagi pada penyelenggara Tokyo 2020, pemerintah Jepang, dan Pemerintah Metropolitan Tokyo (TMG).

Secara total, TMG serta pemerintah nasional dan pada gilirannya pembayar pajak Jepang, mengharapkan untuk membayar Rp 25,8 triliun untuk menutupi biaya penundaan dan tindakan penanggulangan virus corona. Dengan kecenderungan jumlah biaya yang terus meningkat, sejumlah warga Jepang yang mengambil foto di dekat Stadion Nasional yang baru dibangun pada Senin mengatakan mereka yakin itu mungkin harga yang pantas dibayar.


"Saya pikir jumlah kasus yang terinfeksi virus corona (di Jepang) masih lebih sedikit daripada negara lain. Jadi saya berharap mereka dapat mengadakan (Olimpiade) entah bagaimana dalam situasi ini," kata Shiro Terui yang berusia 72 tahun dilansir Reuters, Rabu (9/12). "Ini juga berkontribusi pada ekonomi global."

Satsuki Kataoka, seorang akuntan, mengatakan dia menerima bahwa mengadakan olimpiade selama pandemi membawa biaya tambahan. "Sebagai wajib pajak, saya merasa anggaran (ekstra) yang mereka himpun agak terlalu besar. Namun saya mengerti biaya tambahan diperlukan karena situasi virus corona," tuturnya.

Meski Jepang telah menghindari sejumlah besar kasus corona, kini Negeri Matahari Terbit itu harus menghadapi ancaman gelombang ketiga COVID-19.

Dukungan untuk kabinet Perdana Menteri Jepang Yoshihide Suga turun menjadi 50,3 persen dari 63,0 persen bulan sebelumnya. Peringkat penolakan naik menjadi 32,8 persen dari 19,2 persen. Angka ini merujuk survei yang dilakukan Kyodo News yang dikutip Reuters.

Dengan lebih dari 15 ribu atlet dari seluruh dunia datang ke Tokyo untuk mengikuti olimpiade, ada kekhawatiran bahwa kedatangan mereka dapat menyebabkan lonjakan kasus COVID-19. "Bagi saya, sangat mengkhawatirkan berbagai orang dari luar negeri mengunjungi Jepang dalam situasi seperti ini. Jadi saya tidak terlalu mendukung. Saya berharap ini dapat dibatalkan atau ditunda lagi," kata Ryota Sato (27).

(wk/nidy)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait