'Dikucilkan' Karena Mutasi Corona, Uni Eropa Desak Larangan Perjalanan ke Inggris Segera Dicabut
Reuters/Simon Dawson
Dunia

Komisi Eropa merekomendasikan pencabutan larangan perjalanan yang diberlakukan oleh negara-negara Uni Eropa terhadap Inggris akibat adanya kasus mutasi baru COVID-19.

WowKeren - Inggris saat ini tengah mengalami persoalan variasi baru virus corona (COVID-19) yang menyebar dengan cepat. Akibatnya, sejumlah negara memutuskan untuk menangguhkan penerbangan dari dan menuju Inggris.

Keputusan tersebut dilakukan demi mencegah penyebaran mutasi COVID-19 ke negara-negara lainnya. Namun, Komisi Eropa merekomendasikan pencabutan larangan perjalanan yang diberlakukan oleh negara-negara Uni Eropa terhadap Inggris demi memungkinkan pengiriman dan perjalanan penting.

Rekomendasi itu menjadi pertimbangan para duta besar Uni Eropa yang bertemu pada Selasa (22/12) untuk menyepakati kebijakan, setelah lebih dari 50 negara menangguhkan perjalanan dari dan ke Inggris di tengah kekhawatiran atas penyebaran varian baru virus Corona. Kendati demikan, negara anggota Uni Eropa bebas untuk menetapkan aturan mereka sendiri tentang kontrol perbatasan dan dapat melanjutkan kebijakan yang telah mereka tempuh.

Diketahui, hampir semua 27 negara anggota Uni Eropa saat ini menangguhkan perjalanan dari dan ke Inggris. Rekomendasi Komisi Eropa, yang diberikan kepada duta besar Uni Eropa pada Selasa (22/12) malam menyarankan agar perjalanan yang tidak penting ke dan dari Inggris harus dicegah.

Namun, orang yang menuju ke negara tempat tinggal mereka harus diizinkan melakukannya, asalkan mereka menjalani tes COVID-19 atau karantina selama 10 hari, kata Komisi. "Larangan perjalanan menyeluruh seharusnya tidak mencegah ribuan warga Uni Eropa dan Inggris untuk kembali ke rumah mereka," kata Komisaris Kehakiman Eropa Didier Reynders dalam sebuah pernyataan dilansir Reuters.


Pelancong penting, seperti petugas kesehatan, diharuskan menjalani tes sebelum keberangkatan, tetapi tidak diharuskan untuk karantina, tulis rekomendasi Komisi Uni Eropa. Sementara pekerja bidang transportasi di Uni Eropa, termasuk pengemudi truk, harus dibebaskan dari larangan perjalanan dan dari persyaratan pengujian COVID-19 dan karantina.

Jika sebuah negara Uni Eropa menuntut tes antigen cepat dari pekerja transportasi yang datang dari Inggris, hal ini seharusnya "tidak menyebabkan gangguan transportasi", kata Komisi. "Arus kargo harus terus berlanjut tanpa gangguan," tambah komisi itu.

Menurut laporan BBC, Duta besar Uni Eropa sedang mempertimbangkan untuk mengadopsi aturan tersebut, kendati negara-negara anggota Uni Eropa cenderung melanjutkan kebijakan mereka sendiri. Beberapa penerbangan akan dilanjutkan pada hari Rabu (23/12) bagi warga negara Belgia yang kembali ke rumah tetapi Jerman memperpanjang larangannya. Seorang diplomat mengatakan bahwa para duta besar hanya "mencatat" rekomendasi tersebut.

Sebelumnya telah diketahui jika lebih dari 50 negara di seluruh dunia dari India, Iran, hingga Kanada telah menangguhkan penerbangan dari Inggris. Amerika Serikat telah memberlakukan pembatasan yang mencegah sebagian besar warga negara non-AS yang berada di Inggris dan beberapa negara lain selama 14 hari terakhir untuk masuk ke negara itu.

Meski belum menerapkan larangan bagi semua pelancong dari Inggris, tetapi dua maskapai penerbangan - British Airways dan Delta - hanya akan mengizinkan penumpang yang dinyatakan negatif untuk terbang ke Bandara John F Kennedy di New York.

(wk/nidy)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait