Menteri PPN/Bappenas Suharso Monoarfa berbicara mengenai penyebab mengapa konsumsi rumah tangga di Indonesia mengalami penurunan, yang berkaitan dengan kondisi daya beli.
- Zodiak Yanuarita
- Selasa, 29 Desember 2020 - 08:21 WIB
WowKeren - Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) Suharso Monoarfa berbicara mengenai daya beli masyarakat. Menurutnya, saat ini masyarakat Indonesia semakin kehilangan daya beli.
Hal itu disebabkan karena menurun atau bahkan menghilangnya pendapatan, baik secara langsung maupun tidak langsung yang diakibatkan oleh pandemi COVID-19. Adapun jumlah daya beli yang menurun ini disinyalir mencapai Rp1.000 Triliun.
"Inilah yang jelas mengapa konsumsi rumah tangga menurun," kata Suharso dilansir Antara. Lebih jauh, ia merinci pendapatan masyarakat yang hilang secara langsung mencapai Rp374,4 triliun.
Terkait penurunan ini, ia menyebut tak lepas dari adanya penurunan jam kerja di sektor industri dan pariwisata dengan utilisasi hanya 50 persen. Lalu pendapatan yang hilang secara tidak langsung adalah yang berasal dari pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Mereka kehilangan pasar akibat pandemi yang terjadi.
"Kehilangan 50 persen jam kerja, maka penghasilan berkurang 50 persen," ujarnya melanjutkan. "Akibatnya yang biasanya beli di UMKM makanan, itu karena pandemi, dan kedua karena tidak ada uang ekstra, maka mereka (UMKM) kehilangan pasar."
Akibat pandemi ini, sedikitnya ada 29,12 pekerja yang terdampak. Sementara itu, tingkat utilisasi industri selama pandemi turun menjadi 55,3 persen dari sebelum pandemi mencapai 76,3 persen.
Merinci lebih dalam, pengangguran di RI mencapai 2,56 juta orang, bukan angkatan kerja karena COVID-19 mencapai 760 ribu, dan sementara tidak bekerja karena COVID-19 mencapai 1,77 juta.
Selain itu, ada juga kategori penduduk yang bekerja namun mengalami pengurangan jam kerja. Untuk kategori ini jumlahnya mencapai 24,03 juta orang.
(wk/zodi)
