Ini Kata Wamenag Soal Isu Order Makanan Online Haram
Instagram
Nasional

Sebagai informasi, video ceramah soal pemesanan makanan via ojek online sempat viral beberapa waktu lalu. Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid Saadi angkat bicara soal isu haram memesan makanan via aplikasi ojek online.

WowKeren - Wakil Menteri Agama (Wamenag) Zainut Tauhid Saadi angkat bicara soal isu haram memesan makanan via aplikasi ojek online. Adapun isu ini sempat berhembus usai video seorang pendakwah viral di media sosial.

"Beberapa minggu terakhir tersebar informasi di media sosial tentang ceramah seorang dai yang mengharamkan order pembelian makanan secara online yang di dalamnya mengandung bonus," tutur Zainut melansir CNN Indonesia, Selasa (29/12). Menurut Zainut, hal ini terjadi salah satunya karena kajian fikih belum dikaji secara optimal di lembaga pendidikan Islam, terutama soal transaksi jual beli.

"Tentunya ekonom fikih pernah membahasnya. Namun, masyarakat sebagian besar hanya mengenal fikih ekonomi bay as-salam untuk sejenis jual beli yang barangnya tidak ada di depan mata," jelas Zainut. "Sehingga literasi fikih ekonomi perlu terus dikembangkan."

Zainut menyatakan bahwa fikih soal jual beli sedianya telah tertera dalam kurikulum pendidikan pondok pesantren. Namun pelajaran tersebut sering kali tidak diminati para santri, sehingga tidak dikaji secara maksimal.


Menurutnya, perkembangan kajian fikih kini kerap kalah cepat dibanding perkembangan transaksi di masyarakat. "Kesan yang menguat saat ini, fikih ekonomi selalu datang belakangan dan memberikan legalisasi status kehalalan atau keharaman sebuah produk. Di tengah masyarakat terjadi transaksi terlebih dulu," ujar Zainut.

Politisi PPP tersebut ingin pola itu diubah. Kajian fikih dinilainya harus bisa lebih cepat dari perkembangan zaman sehingga tak menimbulkan kebingungan soal haram/halal sebuah produk.

"Sekarang harus dibalik bagaimana sebuah produk ekonomi yang akan berjalan harus dilandaskan dikonsultasikan terlebih dulu sebelum berjalan di tengah masyarakat," pungkas Zainut.

Sebagai informasi, video ceramah soal pemesanan makanan via ojek online sempat viral beberapa waktu lalu. Penceramah tersebut menyinggung soal diskon yang kerap diberikan dalam pemesanan makanan online tersebut.

"Misalnya diskon fee 15 persen, yang nantinya ditagihkan per tahun. Jadi sebetulnya ketika driver gojek tadi membelikan pesanan Anda, pakai uang gojek atau pakai uang Anda? (Dijawab pakai uang ojek). Berarti dia meminjamkan uang kepada Anda, iya atau tidak? Dipinjamkannya 85 persen, karena dia dapat fee dari merchant. Paham?" tutur penceramah tersebut. "Kalau harga makanan Anda 100 ribu berarti dipinjamkannya 85 ribu. Nanti ditagihnya kepada Anda berapa? Di struk tertulis 100. Pinjam uang 85 dibayar 100 apa namanya?"

(wk/Bert)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait