Agen Travel Megap-Megap Imbas Pandemi, 90 Persen Sudah Gulung Tikar
Rawpixel/Teddy Rawpixel
Nasional

Pemerintah melalui Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif diharapkan turut memasukkan pelaku bisnis travel agent ke dalam program penerima dana Hibah kedua

WowKeren - Sektor pariwisata cukup terpukul dengan serangan pandemi COVID-19. Bisnis agen perjalanan harus berdarah-darah untuk bisa bertahan di tengah pandemi ini.

Bahkan tak sedikit pelaku bisnis di sektor ini yang akhirnya melakukan penutupan sementara dan diversifikasi bisnis. Sekretaris Jenderal Asosiasi Perusahaan Penjual Tiket Penerbangan Indonesia (ASTINDO) Pauline Suharno mengatakan sudah banyak pelaku bisnis agen perjalanan yang tidak bisa bertahan tahun ini.

"Ini sudah sekarat lagi megap-megap mau tenggelam," kata dia dilansir CNBC Indonesia, Rabu (30/12). Hingga kini, sudah ada sekitar 90-95 persen pelaku bisnis travel yang menutup bisnis mereka. Sehingga untuk bisa bertahan mereka berupaya mengumpulkan pundi-pundi rupiah dengan menghadirkan layanan perjalanan virtual.

Dengan penyesuaian pola perjalanan sekarang ini yang lebih banyak menggunakan jalur datar, perusahaan agen perjalanan juga menawarkan rental mobil. "Kita juga bekerja sama dengan lab atau rumah sakit untuk menjual PCR dan Rapid Antigen sebagai syarat kebutuhan perjalanan," ujarnya.


Tentu saja, karena banyaknya pelaku bisnis agen perjalanan yang tumbang maka berdampak pada banyaknya karyawan yang dirumahkan. Hal ini lantaran perusahaan tidak kuat untuk membayar gaji karyawan. Sebab jumlah karyawan mereka juga banyak.

"Kita nggak sanggup lagi bayar karyawan dan PHK sudah terjadi ini mengkhawatirkan," ujarnya lagi. "Karena karyawan travel agent itu besar jumlahnya."

Oleh sebab itu, ia meminta kepada pemerintah melalui Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif untuk memasukkan pelaku bisnis travel agent masuk ke dalam program penerima dana hibah kedua. Sebab sektor pariwisata memainkan peranan penting untuk membuat Indonesia dikenal di mata dunia.

"Travel agent termasuk ujung tombak untuk menjual Indonesia," ujarnya menambahkan. "Mohon untuk tidak dilupakan."

Sebelumnya, Kemenparekraf tengah mempersiapkan stimulus atau dana hibah untuk pelaku di sektor pariwisata tahap kedua. Jika di tahap pertama ada hotel dan restoran sebagai penerima maka tahap kedua akan memasukkan agen perjalanan.

(wk/zodi)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait