PM Suga Tegaskan Pelaksanaan Olmipiade Tokyo 2021 Jalan Terus Meski di Tengah Pandemi
Dunia

Perdana Menteri (PM) Jepang Yoshihide Suga berjanji jika Olimpiade Tokyo yang sempat tertunda akibat pandemi virus corona (COVID-19) tahun lalu akan tetap digelar pada pertengahan tahun 2021 mendatang.

WowKeren - Olimpiade Tokyo sejatinya digelar pada tahun 2020. Namun, adanya pandemi virus corona (COVID-19) membuat pelaksanaannya ditunda hingga pertengahan tahun 2021 mendatang.

Meski sudah memasuki tahun 2021, pandemi corona masih juga belum menunjukkan tanda-tanda untuk reda. Namun, Perdana Menteri (PM) Jepang Yoshihide Suga berjanji jika Olimpiade Tokyo yang tertunda akan dilanjutkan pada tahun ini.

"Olimpiade Tokyo dan Paralimpiade akan diadakan musim panas ini," kata Suga dalam pernyataan tertulis untuk Tahun Baru 2021, menggambarkan acara tersebut sebagai simbol persatuan dunia. “Kami akan membuat persiapan yang mantap untuk mewujudkan turnamen yang aman dan terjamin.”

Source: Twitter

Seperti yang telah diketahui, pelaksanaan event olahraga yang digelar tiap 4 tahun sekali tersebut sempat diundur oleh Jepang dan Komite Olimpiade Internasional pada Maret 2020. Pertandingan, yang melibatkan sekitar 11.000 atlet dari seluruh dunia, sekarang akan berlangsung selama dua minggu mulai tanggal 23 Juli, dengan Paralimpiade setelahnya. Anggaran yang dikeluarkan semula hanya USD 2,4 miliar kini membengkak menjadi USD 15 miliar akibat penundaan.


Presiden IOC Thomas Bach, yang mengunjungi Jepang pada bulan November, menegaskan kembali komitmen IOC terhadap pertandingan tersebut dalam sebuah video untuk menandai dimulainya Tahun Baru, mencatat bahwa Tokyo adalah kota Olimpiade yang "paling siap".

“Pertandingan Olimpiade ini akan menjadi cahaya di ujung terowongan,” kata Bach. "Itu akan menjadi perayaan solidaritas, persatuan umat manusia dalam semua keragaman kita, dan ketahanan."

Meski begitu, warga Jepang sendiri nampaknya menentang acara olahraga tersebut. Sebuah survei yang diterbitkan oleh penyiar publik NHK pada bulan Desember menemukan hanya 27 persen orang yang menginginkan permainan tersebut dilanjutkan, dibandingkan dengan 40 persen pada bulan Oktober.

Proporsi yang memilih pembatalan naik menjadi 32 persen, dibandingkan dengan 23 persen di bulan Oktober. Sisanya menginginkan penundaan lagi, tetapi IOC telah mengesampingkan hal itu. Dengan tujuh bulan tersisa, Jepang sedang menghadapi lonjakan kasus COVID-19, yang mencapai rekor tertinggi di Tokyo dan secara nasional pada 31 Desember.

Suga yang baru saja menjabat pada bulan September setelah pengunduran diri Shinzo Abe telah mendapat kritikan atas tanggapan pemerintahnya terhadap gelombang infeksi setelah ia terus mendukung program yang sekarang ditangguhkan yang diperkenalkan oleh pendahulunya untuk mempromosikan pariwisata domestik.

Beberapa waktu terakir, Suga dikabarkan menolak untuk melakukan pembatasan ketat. Namun, Gubernur Tokyo Yuriko Koike akan meminta keadaan darurat pada pertemuan dengan Menteri Ekonomi Yasutoshi Nishimura yang dijadwalkan pada Sabtu sore.

(wk/nidy)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait