PKS 'Colek' Prabowo Soal Temuan Drone Tiongkok di Perairan Indonesia
Instagram/prabowo
Nasional

Keberadaan benda diduga drone milik asing tersebut dikhawatirkan bisa dimanfaatkan pihak lain untuk mengambil data-data penting geografis dan potensi laut Indonesia

WowKeren - Anggota Komisi I DPR RI dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Sukamta turut menanggapi kabar adanya drone pengintai berbentuk tabung di Selat Malaka. Benda itu diduga milik Tiongkok.

Menurut Sukamta, adanya drone yang bersarang di perairan RI menunjukkan kemampuan pertahanan Indonesia tertinggal dari sisi teknologi. Oleh sebab itu menurutnya, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto harus segera mempercepat perkembangan teknologi penginderaan jarak jauh.

"Ini pekerjaan rumah Menhan," kata Sukamta dilansir CNN Indonesia, Senin (4/1). "Untuk mendorong percepatan pengembangan teknologi penginderaan jarak jauh."

Selain itu, Prabowo juga harus mendorong riset nasional untuk pengembangan teknologi yang mendukung sistem pertahanan andal. Hal ini guna mencegah hal serupa terjadi di kemudian hari, di mana ada rudal asing menyusup ke teritori Indonesia.

Bahkan tidak menutup kemungkinan drone itu bukan satu-satunya. Ia khawatir jika keberadaan drone milik asing bisa dimanfaatkan pihak lain untuk mengambil data-data penting geografis dan potensi laut Indonesia.


"Ini sinyal bahwa selama ini wilayah laut kita sangat mudah diterobos pihak asing," tegasnya. "Sangat mungkin selama ini sudah banyak drone yang berkeliaran di wilayah Indonesia dan mengambil data-data penting geografis dan potensi laut Indonesia."

Dengan kata lain, sistem keamanan nasional di Indonesia masih rentan. "Pemerintah harus serius mengungkap asal usul drone tersebut," imbuhnya.

Sementara itu saat di Laut Cina Selatan tengah terjadi adu kekuasaan antar sejumlah negara. Ketegangan yang melibatkan Tiongkok, Amerika Serikat, Australia, dan beberapa negara di kawasan Asia Tenggara akan berimbas ke keamanan wilayah Indonesia.

"Wilayah Indonesia yang berada di zona ketegangan bisa dimanfaatkan oleh negara lain yang sedang berkonflik," kata Sukamta. "Tentu kita tidak mau wilayah kita diobok-obok pihak asing."

Sementara itu, pengamat militer dan intelijen Susaningtyas Nefo Handayani Kertopati mengingatkan pemerintah untuk tidak menganggap remeh temuan tersebut. Pemerintah juga diminta segera menetapkan langkah-langkah strategis.

(wk/zodi)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait