Mensos Risma Siapkan Trauma Healing Untuk Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ182
Nasional

Sejak mendengar kabar jatuhnya Sriwijaya Air SJ182, Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini langsung membuat posko serta pelayanan psikologi (trauma healing) bagi keluarga korban pesawat tersebut.

WowKeren - Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini bergerak cepat dalam penanganan korban pesawat jatuh Sriwijaya Air SJ182. Sejak mendapatkan kabar terkait insiden tersebut, Kemensos langsung membuat posko di berbagai tempat.

Selain posko, terdapat pula pelayanan psikologi bagi keluarga penumpang pesawat Sriwijaya Air SJ182. "Saat ini kita sedang ada di posko Bandara Soetta, ada di Hotel Mercure untuk mendampingi psikoterapis keluarga, juga ada di Priok dan RS Polri," ujar Risma dalam jumpa pers di Crisis Center SJ 182 Bandara Soetta, Cengkareng, Senin (11/1).

Begitu juga dengan pendampingan untuk trauma healing. Kemensos telah membuat posko di Jakarta, Pontianak, dan daerah asal korban.

"Sudah kita lakukan (trauma healing)," sambungnya. "Jadi kita ada di Pontianak, nanti kalau ada keluarga korban di daerah, kita akan datangi."

Kemensos juga telah mendatangi satu persatu keluarga korban di domisili asal penumpang Sriwijaya Air SJ182 untuk memberikan pendampingan. "Sudah, kita sudah menemani sejak ada kejadian. Maka kita langsung siapkan untuk trauma healingnya, termasuk yang di sini," ungkap Risma.


Selain itu, Risma juga telah berdiskusi dengan sejumlah pihak dalam penanganan evakuasi SJ182 karena ia memperkirakan sekitar 1 hingga 2 hari ke depan titik jatuhnya pesawat ditemukan, begitu juga dengan para korban. "Karena itu saya berkomunikasi dengan Menhub, mungkin kita akan lebih fokus di Priok karena korban akan dibawa ke Priok, kemudian setelah itu dibawa ke RS Polri," jelasnya.

Oleh karena itu, Risma mengusulkan agar keluarga korban diminta untuk berada di sekitar RS Polri. "Tadi saya juga komunikasikan sebaiknya keluarga korban didekatkan di dekat RS Polri, sehingga kalau dibutuhkan untuk pengecekan atau keluarga ingin melihat, maka bisa lebih dekat," tuturnya.

Sementara itu, tim gabungan Polri, TNI, Basarnas, dan sejumlah otoritas lain terus berupaya untuk menemukan dan mengevakuasi korban insiden nahas pesawat Sriwijaya Air SJ182. Termasuk mengidentifikasi jenazah yang ditemukan dengan menggunakan data antemortem dan DNA dari pihak keluarga.

Identifikasi jenazah sendiri telah dimulai per Senin (11/1) hari ini setelah mendapatkan 40 sampel DNA dari keluarga korban. "Dapat kami sampaikan sampai jam 9 pagi Tim DVI telah mendapat 40 sampel DNA," ungkap Kepala Biro Penerangan Masyarakat Mabes Polri, Brigjen Pol Rusdi Hartono.

Puluhan sampel itu, terang Rusdi, didapat dari keluarga korban yang berdomisili di sejumlah daerah. Mayoritas sebanyak 24 sampel berasal dari Pontianak yang menjadi tujuan rute penerbangan pesawat Sriwijaya Air SJ182 tersebut.

(wk/nidy)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru