Vaksin Corona Sinovac Sudah Dapat Izin Edar, Ridwan Kamil Beber Efek Samping yang Dirasakan
Instagram/ridwankamil
Nasional

BPOM sudah menerbitkan EUA terhadap vaksin Corona Sinovac. Ridwan Kamil selaku salah satu relawan uji klinis pun membocorkan reaksi yang dialaminya pasca divaksin.

WowKeren - Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) sudah merilis izin penggunaan darurat (EUA) untuk vaksin Corona buatan Sinovac Biotech Ltd., Tiongkok. Terungkap tingkat efektivitas dari vaksin tersebut mencapai 65,3 persen.

Sehingga setelah ini sedianya vaksin dengan merek dagang CoronaVac itu akan diedarkan dengan tujuan prioritas tenaga kesehatan. Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil pun ikut membagikan bocoran bagaimana reaksi tubuhnya setelah menerima vaksin tersebut.

Sebab, sebagai pengingat, politikus yang akrab disapa Kang Emil itu sudah menerima suntikan vaksin CoronaVac sebanyak 2 kali selama masa uji klinis kemarin. Dan sedianya hasil uji klinis Emil akan dilaporkan Bio Farma kepada BPOM pada Februari 2021 mendatang.

Lantas seperti apa reaksi tubuh yang dialami Emil? "Bocorannya sementara hasilnya baik, tapi definisi klinisnya bukan kewenangan saya. Kalau ditanya sebagai pribadi lah ya saya usia 49, hanya linu dan pegal selama satu jam," jelas Emil, Senin (11/1).

Tak hanya itu, Emil juga mengaku merasakan kantuk jelang maghrib, sesuatu yang diakuinya tidak biasa. Ia juga sempat mengkhawatirkan timbul bengkak dan demam, namun nyatanya hal itu tak terjadi.


"Jadi dulu kekhawatiran ada bengkak ternyata tidak, kekhawatiran ada demam tidak juga," ujar Emil, dilansir dari Kompas, Selasa (12/1). "Kekhawatiran badan berubah apalagi berubah menjadi warna hijau atau Spiderman tidak ada."

"Saya sehat," imbuhnya menegaskan. "Seperti bisa dilihat ini kami yang jadi relawan tiap pekan disiplin hadir dalam rapat dimonitor wartawan kan, mobilitas kami juga tinggi tentulah kami melengkapi kebugaran ini dengan olahraga dan suplemen, tambahan untuk menguatkan."

Selain perkara reaksi tubuhnya, Emil juga membagikan pengalamannya ketika disuntik. Rupanya mantan Wali Kota Bandung itu sangat menyoroti ukuran jarum vaksin yang diklaimnya lebih besar ketimbang jarum saat pengambilan darah misalnya.

Karena itulah, Emil mendorong masyarakat untuk tidak khawatir apalagi sampai menolak vaksinasi COVID-19. Sebab masyarakat bisa melihat sendiri para peserta relawan uji klinis tetap beraktivitas normal.

"Dengan begitu, kita kan yakin, insya Allah kita bisa beraktivitas (normal)," pungkas Emil. "Punya keyakinan di tubuh kita ada antibodi melawan COVID."

(wk/elva)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru