Masyarakat Masih Ragu, Menag Sebut Lakukan Vaksinasi COVID-19 Bagian Dari Jalankan Agama
Nasional

Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas menyatakan vaksinasi COVID-19 merupakan bagian dari menjalankan ajaran agama. Lebih jelas, ia mengatakan setiap ajaran agama mengharuskan umatnya untuk saling melindungi.

WowKeren - Vaksinasi COVID-19 bagian pertama resmi di mulai pada hari ini, Rabu (13/1). Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan beberapa tokoh menjadi orang pertama yang disuntik vaksin Sinovac asal Tiongkok ini. Namun meski begitu, banyak masyarakat yang masih ragu dan menolak untuk menjalani vaksinasi.

Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas menyatakan vaksinasi COVID-19 merupakan bagian dari menjalankan ajaran agama. Lebih jelas, ia mengatakan setiap ajaran agama mengharuskan umatnya untuk saling melindungi.

Vaksinasi sendiri bertujuan untuk saling melindungi antara masyarakat yang satu dengan yang lain agar tak tertular COVID-19. Hal ini yang meyakinkan Yaqut menyebut bahwa vaksinasi juga merupakan bagian dari ajaran agama.

“Semua agama tanpa terkecuali mengajarkan kita untuk saling melindungi satu di antara yang lain. Vaksinasi ini bagian dari upaya untuk menjalankan ajaran agama tersebut,” ujar Yaqut yang dikutip dari Kontan, Selasa (12/1).


Menag Yaqut juga menyatakan program vaksinasi COVID-19 ini merupakan upaya pemerintah untuk melindungi masyarakat dari penularan virus. Untuk itu, Yaqut menilai sudah sepatutnya masyarakat membantu pemerintah dengan mengikuti program vaksinasi dan memutus mata rantai penularan COVID-19.

Sebagai info, Badan Pengawas Obat-obatan dan Makanan (BPOM) RI telah menerbitkan izin penggunaan darurat (EUA) untuk vaksin merek Sinovac tersebut setelah mendapatkan laporan interim dari tim riset uji klinis fase III di Bandung, Jawa Barat. Selain itu, Majelis Ulama Indonesia (MUI) juga sudah mengeluarkan fatwa Nomor 2 Tahun 2021 tentang Produk Vaksin COVID-19 dari Sinovac Life Sience Co.Ltd. dan PT Bio Farma Persero.

Fatwa MUI itu meliputi poin yang menyebutkan bahwa vaksin COVID-19 produksi Sinovac Life Scicence Co Ltd China dan PT Bio Farma (Persero) boleh digunakan untuk umat Islam sepanjang terjamin keamanannya menurut ahli yang kredibel dan kompeten. “Artinya, vaksin ini boleh digunakan untuk seluruh umat Islam selama terjamin keamanannya menurut ahli yang kredibel dan kompeten,” lanjut Yaqut.

Di sisi lain, berdasarkan hasil evaluasi BPOM, vaksin Sinovac telah memiliki efikasi sebesar 65,3 persen. Data efikasi vaksin merupakan kemampuan vaksin dalam melindungi orang yang terpapar virus menjadi tidak sakit.

Data yang dijadikan perhitungan efikasi adalah hasil uji klinis tahap I dan II, serta hasil uji klinis interim tahap III yang merupakan hasil monitoring efikasi selama tiga bulan pertama vaksin Sinovac disuntikkan pada relawan. Data-data dijadikan pertimbangan sehingga akhirnya BPOM menerbitkan izin darurat vaksin Sinovac.

(wk/putr)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru