Ayah Bocorkan Kepribadian Tak Terduga Isyana Sarasvati, Beda Jauh Dengan Rara Sekar
Instagram/isyanasarasvati
Selebriti

Kepribadian Isyana Sarasvati saat masih kecil ternyata cukup mengejutkan dan berbeda jauh dengan kakaknya, Rara Sekar. Hal ini diungkapkan secara blak-blakan oleh sang ayah.

WowKeren - Ayah Isyana Sarasvati dan Rara Sekar, Sapta Dwikardana memiliki profesi sebagai behaviour analyst. Profesi ini membuat dirinya telah mengamati perilaku kedua putrinya sejak masih kecil.

Sapta menceritakan masa kecil Isyana dan Rara yang sempat menghabiskan waktu di Belgia. Diketahui, Sapta memang berkuliah dan mendapatkan gelar PhD di bidang organisasi dan sumber daya manusia dari KU Leuven, Belgia sewaktu kedua putrinya masih kanak-kanak.

Bidang yang dikuasainya itu membuat Sapta sangat mengerti kepribadian Isyana dan Rara yang ternyata berbeda jauh. Ia mengatakan Rara memiliki kecerdasan interpersonal secara genetik sejak berusia dini.

Hal ini dibuktikan dengan ekspresi wajah bahagia yang selalu ditunjukkan Rara setiap bertemu orang baru. Padahal, Sapta mengaku baik dirinya dan istri sama sekali tidak pernah mengajari sang anak untuk menunjukkan ekspresi wajah yang selalu “sumeh”.

”Misalnya Rara waktu kecil itu, sejak awal sudah menunjukkan ekspresi wajah sumeh kalau kata orang Jawa,” beber Sapta Dwikardana seperti dikutip dari kanal YouTube Mako Talk, Rabu (20/1). “Setiap ada orang baru itu ketawa, tersenyum, matanya, ekspresinya tersenyum.”


”Kalau sekarang kita memperhatikan dia (Rara) merespons apapun yang ada pasti dengan ketawa kan dan itu terobservasi lho dari awal,” lanjutnya. “Itu tidak ada hubungannya dengan pendidikan dan sebagainya.”

Berbeda dengan Isyana yang secara mengejutkan ternyata merupakan anak pemalu dan penakut. Sapta menjelaskan putri bungsunya itu justru kerap menarik diri dan menghindar dari orang-orang baru.

”Isyana itu sedikit lebih banyak takut pada orang. Jadi, ketika ada orang tuh ekspresinya menarik diri. Wajahnya tuh selalu 'Orang asing, menghindar, mengihindar'," ungkap Sapta. “Kan enggak bisa dipaksa dia hanya senang ketika ada kakaknya karena itu orang yang sangat dekat dan dia kenal.”

Sebagai informasi, Sapta sendiri berpfrofesi sebagai behaviour analyst untuk organisasi dan individu. Selain itu, Sapta juga mengajar tentang psikologi politik dan propaganda, kejahatan transaksional, dan kejahatan politik perguruan.

(wk/lian)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait