Pangeran Harry dan Biden sendiri sebenarnya telah bertemu secara langsung. Mereka dikabarkan pertama kali bertemu selama kunjungan Harry pada 2013 ke AS.
- Luthfiatun Nisa
- Sabtu, 23 Januari 2021 - 14:47 WIB
WowKeren - Duke of Sussex, Pangeran Harry, memang tidak menghadiri pelantikan Joe Biden dan Kamala Harris sebagai Presiden dan Wakil Presiden AS pada Rabu (20/1) lalu di Capitol Hill. Kendati demikian, suami Meghan Markle ini rupanya tetap "muncul" di momen tersebut.
Dilansir dari Marie Claire, Biden dan Harris mengunjungi Pemakaman Nasional Arlington setelah mereka dilantik, di mana mereka meletakkan karangan bunga di Makam Prajurit Tidak Dikenal bersama mantan presiden Barack Obama, George W. Bush, dan Bill Clinton.
Biden berbicara dengan Bill dan Hillary Clinton di Ruang Memorial pemakaman. Anggota staf Clinton Jon Davidson memposting foto percakapan mereka di Twitter, dengan caption, "Ini hari baru di Amerika."
Menariknya, para Royal Fans dengan cepat melihat satu detail di latar belakang foto tersebut, di mana ada potret besar Pangeran Harry dalam seragam Angkatan Darat Inggrisnya. Menurut Independent, foto tersebut diambil selama kunjungan Harry tahun 2013 ke Pemakaman Nasional Arlington.
Di sisi lain, Harry dan Biden sendiri sebenarnya telah bertemu secara langsung. Mereka dikabarkan pertama kali bertemu selama kunjungan Harry pada 2013 ke AS, sementara istri Joe, Jill Biden, menghadiri Invictus Games pertama di London pada 2014. Baik Jill dan Joe Biden kemudian menghadiri Invictus Games pada 2016 dan 2017, yang diadakan di Orlando dan Toronto.
Di sisi lain, Biden disumpah sebagai Presiden AS ke-46 setelah mengalahkan petahana, Donald Trump, dalam pemilihan umum pada November lalu. "Saya bersumpah dengan sungguh-sungguh bahwa saya akan setia menjalankan tugas sebagai Presiden Amerika Serikat, dan akan dengan kemampuan terbaik saya melestarikan, melindungi, dan membela Konstitusi Amerika Serikat," kata Biden saat mengucap sumpahnya sambil memegang alkitab.
Biden memenangkan pemilu dengan raihan lebih dari 81,28 juta suara popular atau 51,3 persen. Sementara itu, Trump meraih 74,2 juta suara popular atau 46,8 persen.
(wk/luth)
