Pilu Suku Amazon yang Tak Masuk Daftar Target Vaksin COVID-19
Dunia

Para pemimpin adat suku hutan hujan Amazon mendesak kepada pemerintah untuk memastikan pemberian vaksin corona kepada masyarakat pedalaman di tengah gelombang kedua pandemi COVID-19.

WowKeren - Virus corona (COVID-19) hingga saat ini mewabah ke seluruh penjuru dunia. Bahkan virus mematikan ini telah menginfeksi suku hutan hujan Amazon, Brazil.

Baru-baru ini para pemimpin adat suku hutan hujan Amazon mendesak kepada pemerintah untuk memastikan pemberian vaksin kepada masyarakat pedalaman karena gelombang baru COVID-19 yang menghancurkan sistem kesehatan kawasan tersebut. Jose Gregorio Diaz yang mengepalai Badan Koordinasi Masyarakat Adat Lembah Amazon (COICA) mengatakan, pada Selasa (26/1), masyarakatnya menghadapi "darurat kesehatan" dan sangat membutuhkan vaksin.

"Kami prihatin bahwa masyarakat adat yang membentuk seluruh lembah Amazon tidak termasuk dalam rencana vaksinasi," kata Diaz dilansir Reuters, Rabu (27/1). Padahal, dalam data COICA ada lebih dari 1,7 juta kasus COVID-19 terjadi di tengah masyarakat suku pedalaman Amazon dengan angka kematian mencapai 42 ribu kasus sejak pandemi menyerang.


Sementara Brazil menyertakan masyarakat adat dalam skema vaksinasi yang akan dimulai pada bulan ini, Diaz menyebut sejumlah negara lainnya tidak memiliki rencana imunisasi yang secara spesifik menyertakan dan memenuhi kebutuhan dari masyarakat adat. Di Colombia, yang diketahui menjadi rumah bagi dua juta masyarakat suku Amazon, pemerintah negara tersebut mengatakan akan memprioritaskan vaksinasi kepada tenaga kesehatan dan penduduk berusia lebih dari 80 tahun yang dimulai pada bulan depan.

Para kepala suku mengatakan dalam pertemuan virtual COICA bahwa mereka harus mengurus diri mereka sendiri. Bukan hanya itu, tes COVID-19, alat pelindung diri, dan perawatan kesehatan juga disebut tidak menjangkau mereka yang hidup di pedalaman hutan. "Kami ingin rencana vaksinasi untuk masyarakat adat didasarkan pada konsultasi yang diinformasikan sebelumnya," ungkapnya.

Diaz juga menyebut para pemimpin suku pedalaman telah menghubungi sejumlah pejabat pemerintah untuk bekerja sama dalam mengadakan vaksinasi. Ia juga menyebut, program vaksinasi ini juga mesti dilakukan dengan menggunakan bahasa asli. Menurut lembaga Pan American Health Organization (PAHO), masyarakat adat pedalaman Amazon menghadapi risiko tinggi infeksi dan kematian akibat COVID-19 karena kekurangan gizi, air minum, dan layanan kesehatan dasar.

(wk/nidy)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru