Menurut Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno, dirinya bisa merasakan langsung setiap geliat dan permasalahan yang ada di Bali dengan berkantor di sana.
- Bertilia Puteri
- Jumat, 29 Januari 2021 - 15:15 WIB
WowKeren - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno memutuskan untuk [y=https://www.wowkeren.com/berita/tampil/00349382.html]berkantor di Bali[u] guna memulihkan pariwisata di Pulau Dewata. Menurut Sandi, dengan berkantor di Bali dia tentu bisa merasakan langsung setiap geliat dan permasalahan yang ada di Bali.
Gubernur Bali I Wayan Koster lantas turut angkat bicara soal Sandi yang memilih untuk berkantor di wilayahnya. Menurut Koster, hal yang paling penting saat ini adalah upaya mengakhiri pandemi corona. Koster menilai pariwisata Bali akan pulih dengan sendirinya jika pandemi corona berakhir.
"Pak Sandi berkantor ke Bali urusannya bukan berkantor di Bali apa enggak, (tapi) bagaimana pandemi ini berakhir, itu aja," tutur Koster pada Jumat (29/1) hari ini. "Pariwisata akan pulih sendiri kalau pandemi sudah selesai."
Meski demikian, Koster juga mengapresiasi keputusan Sandi untuk berkantor di Bali, karena hal ini menunjukkan bahwa sang Menparekraf memiliki perhatian kepada Pulau Dewata. "Tapi kan saya kira niatnya bagus, perhatian artinya," jelas Koster.
Sementara itu, Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati juga memberikan apresiasi kepada keputusan Sandi untuk berkantor di Bali. Wagub yang akrab disapa Cok Ace tersebut beharap agar langkah Sandi untuk bekerja dari Bali tersebut diikui oleh pengusaha lainnya.
Selain itu, Cok Ace juga menilai bahwa seorang Menteri yang berdinas di daerah lain merupakan hal yang lumrah. Sebagai contoh, tutur Cok Ace, Menteri Pariwisata periode 2014-2019 Arief Yahya pernah berada di Bali saat Gunung Agung meletus.
"Waktu Pak Arief Yahya, Gunung Agung meletus, beliau juga dulu dari sini. Kemudian menteri-menteri sebelumnya," papar Cok Ace. "Kalau ada musibah meski tidak berkantor di Bali, beliau memberikan perhatian yang lebih,tidak hanya sehari, tidak hanya beberapa jam, minimal dua tiga hari di Bali sebagaimana dilakukan Pak Sandi."
Cok Ace memang tak bisa memprediksi seberapa besar pengaruh Sandi terhadap perkembangan industri UMKM dan pariwisata di Bali. Namun, ia optimis akan ada orang tertarik karena Sandi sering membagikan kegiatannya di Bali di media sosial.
(wk/Bert)
