AS Geram Militer Myanmar Tahan Aung San Suu Kyi, Beri Ancaman Ini
Dunia

Amerika Serikat (AS) ikut murka dengan aksi militer Myanmar yang melakukan kudeta hingga menahan Aung San Suu Kyi. Dalam keterangan resmi, AS beri ancaman ini.

WowKeren - Situasi politik di Myanmar tengah menjadi sorotan dunia setelah pihak militer melakukan kudeta. Dalam kudeta ini, militer Myanmar juga menahan sejumlah pejabat termasuk Aung San Suu Kyi.

Aksi militer Myanmar tersebut telah menuai kecaman dari dunia, salah satunya adalah Amerika Serikat (AS). Dalam pernyataannya, Pemerintah AS menuntut agar milter Myanmar segera membebaskan para pejabat. Jika tidak, AS mengancam akan melakukan tindakan tegas atas aksi kudeta di negara tersebut.

”Amerika Serikat menentang setiap upaya untuk mengubah hasil pemilu atau menghalangi transisi demokrasi Myanmar,” kata juru bicara Gedung Putih Jen Psaki dalam sebuah pernyataan seperti dilansir dari AFP, Senin (1/2). “Dan akan mengambil tindakan terhadap mereka yang bertanggung jawab jika langkah-langkah ini tidak dibatalkan.”

”Kami "mendesak militer dan semua pihak lain untuk mematuhi norma demokrasi dan supremasi hukum,” sambungnya. “Dan membebaskan mereka yang ditahan hari ini.”


Dilansir dari AFP, ketegangan militer dan pemerintah sipil Myanmar memang terus meningkat beberapa minggu terakhir. Penyebabnya karena militer masih tidak menerima hasil pemilihan umum pada November 2020 lalu dan menuduh adanya kecurangan.

Tuduhan ini membuat militer Myanmar telah mengisyaratkan akan merebut kekuasaan pada pekan lalu. Hal ini dilakukan demi menyelidiki klaim mereka terkait adanya kecurangan dalam pemungutan suara yang dimenangkan secara telak oleh Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD) yang menaungi Suu Kyi.

Sebelumnya, kabar penahanan Suu Kyi dan sejumlah pejabat Myanmar pertama disampaikan oleh juru bicara NLD, Myo Nyunt. Ia menyebut Syu Kyi dan beberapa tokoh senior Myanmar telah ditahan di ibu kota Naypytaw, termasuk Presiden Myanmar Win Myint.

Bahkan, Myo Nyunt menyebut militer juga telah menahan sejumlah menteri dari negara bagian besar lainnya. “Militer tampaknya menguasai ibu kota sekarang,” pungkasnya.

(wk/lian)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru