Satgas Ungkap Rentang Usia Paling ‘Ganas’ Makan Korban Jiwa Corona, Beri Pengakuan Ini
Nasional

Akui belum sanggup kendalikan kematian, Satuan Tugas (Satgas) COVID-19 membeberkan rentang usia yang paling banyak meninggal dunia akibat terinfeksi virus corona.

WowKeren - Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 memberikan pengakuan belum dapat mengendalikan angka kematian akibat virus corona di Indonesia. Satgas mengatakan kasus kematian akibat COVID-19 di Tanah Air memang masih tinggi dimana ini terbukti dari data lonjakan mencapai 25,3 persen.

”Angka kematian masih mengalami fluktuasi,” kata Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito dalam konferensi pers yang disiarkan melalui kanal YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (2/2). “Artinya kita masih belum mengendalikan kematian COVID-19 di tingkat nasional.”

Berdasarkan data dari covid19.go.id, Indonesia telah mencatat kenaikan angka kematian akibat virus corona mencapai 430 kasus. Lonjakan ini tercatat mulai 25 Januari hingga 31 Januari.

Data juga membandingkan jumlah korban meninggal akibat terinfeksi virus corona yang melonjak dalam dua pekan terakhir. Pada periode 17-24 Januari tercatat 1.697 orang meninggal dunia. Jumlah tersebut meningkat pada pekan selanjutnya dimana 2.127 orang meninggal karena virus corona.

Wiku lantas menjelaskan rentang usia korban meninggal akiba virus corona paling banyak terjadi pada lansia atau warga yang berusia di atas 59 tahun. Tak hanya faktor usia, tingginya angka kematian juga dipicu karena penyakit penyerta atau komorbid.


”Sedangkan angka kematian ini didominasi usia lebih dari 59 tahun,” beber Wiku. “Yaitu sebanyak 47,1 persen (angka kematian).”

Adapun wilayah dengan penyumbang kasus kematian akibat virus corona tertinggi di Indonesia terjadi di Jawa Barat. Tercatat, wilayah yang dipimpin Ridwan Kamil itu telah mengalami kenaikan hingga 245 kasus angka kematian.

Wilayah kedua dengan jumlah kematian tertinggi adalah Jawa Tengah yang naik 142 kasus kematian. Kemudian disusul Sulawesi Utara 38, DKI Jakarta 29, dan Kalimantan Utara yang naik 24 kasus kematian.

Situasi mengerikan ini membuat Wiku kembali mengingatkan masyarakat agar selalu mematuhi protokol kesehatan. Diantaranya adalah 3M yaitu memakai masker, mencuci tangan, hingga mengaja jarak. Protokol itu dinilai dapat berkontribusi dalam menekan angka kematian.

Wiku memahami pastinya banyak masyarakat mulai lelah dengan situasi pandemi yang tak kunjung berakhir. Namun, ia meminta agar kepatuhan protokol kesehatan selalu disiplin dilakukan demi melindungi lansia dan orang yang memiliki komorbid.

”Saya dapat memahami bahwa banyak di antara kita yang lelah dengan situasi serba sulit ini,” pesan Wiku. “Namun apabila kita melakukan dengan disiplin, maka kita sudah berkontribusi untuk menekan angka kematian.”

(wk/lian)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait