Satgas COVID-19 Ungkap Hampir 95 Persen Nakes Alami Kecemasan Takut Tertular Corona
Nasional

Kepala Bidang Perlindungan Tenaga Kesehatan Satgas Penanganan COVID-19, dr Mariya Mubarika, menjelaskan bahwa tenaga kesehatan yang mengalami burnout akan membuat imun mereka melemah.

WowKeren - Tenaga kesehatan mulai mengalami kelelahan secara fisik dan mental alias burnout dengan adanya pandemi virus corona (COVID-19) yang berkepanjangan dan tak kunjung usai ini. Menurut Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19, tingkat burnout tenaga kesehatan begitu tinggi, dengan 95 persen di antaranya merasa cemas tertular corona.

"Kalau laporan global kan dari Januari 2020 hingga 2021 terdapat kelelahan atau burnout yang besar sekali dan berat terhadap tenaga kesehatan," terang Kepala Bidang Perlindungan Tenaga Kesehatan Satgas Penanganan COVID-19, dr Mariya Mubarika, pada Selasa (2/2). "Jadi riset yang kita kumpulkan, hampir 95 persen mengalami kecemasan takut tertular."

Menurut Mariya, tenaga kesehatan yang mengalami burnout akan membuat imun mereka melemah hingga mudah terpapar corona. Sehingga saat mereka tertular, sebagian para tenaga kesehatan yang mengalami burnout tadi langsung masuk dalam kategori gejala sedang atau berat.

"49 persen masuk ke gejala sedang berat, diukur dari keluhannya, dan ini berdampak sekali dalam pelayanan kesehatan," ungkap Mariya. "Jadi mengapa tenaga kesehatan ketika terpapar masuk ke kadar sedang, berat kadang ke ICU, dan banyak tidak tertolong."


Menurut Mariya, kesadaran tenaga kesehatan untuk menerapkan protokol kesehatan sudah tinggi. Pemakaian masker dan budaya cuci tangan membuat penularan dari droplet hanya sekitar 8,2 persen. Namun risiko paparan terbesar justru berada di ruang kerja tenaga kesehatan.

"Laporan yang kami dapat 57 persen itu instalasi, jadi di sekitar daerah merah apalagi di fasilitas kesehatan itu tinggi, yang mungkin tenaga kesehatan itu sulit menghindari," terang Mariya. "Jadi kita tahu COVID-19 ini penyakit baru yang tidak lazim dari penyakit lainya."

Tak hanya itu, Mariya juga mengungkapkan adanya beberapa tenaga kesehatan yang tertipu dengan masker palsu diduga menjadi salah satu penyebab penularan. Masker palsu tersebut kurang sesuai dengan standar medis.

"Kan masker itu kemungkinannya menahan virus hanya 90 persen, apalagi sekarang banyak ditemukan masker palsu yang sulit nakes membuktikannya," pungkas Mariya. "Tingginya viral load dan masker yang tak sesuai, itu yang mungkin diduga menulari tenaga medis."

Di sisi lain, Rumah Sakit Darurat COVID-19 (RSDC) Wisma Atlet rupanya memiliki cara untuk mengantisipasi burnout tenaga kesehatan di masa pandemi. Caranya adalah dengan mengatur sif hingga menjaga psikologis tenaga kesehatan.

(wk/Bert)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru